JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menginstruksikan semua pemerintah daerah menjadikan penanganan penyakit difteri sebagai prioritas. Instruksi ini disampaikan Tjahjo merespons data Kementerian Kesehatan per Oktober-November 2017 yang menunjukkan ada 11 provinsi yang menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) difteri.
Adapun 11 provinsi yang melaporkan terjadinya KLB difteri itu adalah Sumatera Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Kota Semarang sendiri sebagai ibu Kota provinsi Jawa Tengah, termasuk daerah yang menetapkan KLB Difteri. Ini karena pada tahun 2017 ini ada 1 anak yang terindikasi Difteri. Satu anak tersebut merupakan warga Semarang Timur berusia 10 tahun yang saat ini sudah diperbolekan pulang setelah ditangani dokter.
Merespon cepat instruksi Mendagri, Walikota Semarang, Hendrar Prihadi, Selasa (12/12) meluncurkan layanan konsultasi dokter gratis secara online. Melalui layanan yang diberi naman Konter Online (Konsultasi Dokter Online) tersebut, Walikota Semarang yang akrab disapa Hendi tersebut masyarakat bisa lebih mudah untuk mengecek kondisi kesehatannya dan keluarga.
“Biasanya kalau demam nggak seberapa, cuma hangat-hangat saja, kan masyarakat malas untuk berobat ke dokter, padahal bisa saja itu menjadi gejala difteri,” tutur Hendi. Dengan layanan gratis konsultasi dokter online ini, masyarakat dimudahkan dengan cukup melakukan konsultasi lewat WA.
“Selanjutnya dipandu, misalnya sakit nggak tenggorokannya, ada putih-putihnya nggak, dan seterusnya,” lanjut Hendi. Untuk layanan konsultasi dokter gratis secara online yang disediakan oleh Pemkot, masyarakat bisa mengaksesnya melalui dua cara. Yang pertama yaitu melalui telepon ke nomor (024) 1500-132, atau melalui aplikasi pesan singkat Whatpsapp (WA) di nomor 081-129-000-132. (sgt)