Crossborder Kalimantan akan Dimeriahkan Robo-Robo

JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Salah satu event yang mendapat dukungan Kementerian Pariwisasta untuk memeriahkan border area di Kalimantan adalah Gelar Festival Robo-Robo di Kabupaten Mempawah. Biar lebih asyik menikmati acara, ada baiknya kita mengenal Robo-Robo terlebih dahulu.

Robo-Robo adalah kegiatan adat yang telah dilakukan secara turun temurun. Tradisi ini dilakukan masyarakat Bugis yang ada di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

Tradisi ini digelar untuk memohon ampun dan pertolongan kepada Allah SWT. Harapannya, agar seluruh masyarakat bisa terhindar dari bala bencana yang diturunkan pada setiap bulan Syafar.

Dijelaskan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata Adella Raung mengatakan Robo-Robo memiliki nilai yang sangat positif.


Baca juga:  Mengeksplorasi Maubesi Saat Konser Musik Malaka 2019

“Ada beberapa alasan mengapa dukungan diberikan untuk Festival Robo-Robo. Pertama, kegiatan ini sangat kental dengan aktivitas budaya. Di dalamnya juga ada aktivitas adat. Yang kedua, event ini rutin digelar. Sehingga maenjadi event tahunan di Kalimantan Barat. Dan tentu saja sangat potensi untuk mendatangkan wisatawan mancanegara. Khususnya border tourism,” kata Adella, Rabu (6/3).

Robo-Robo adalah agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Mempawah bekerjasama dengan kerabat Keraton Amantubillah. Biasanya, event ini diselenggarakan berdasarkan kalender Islam, yaitu setiap Rabu terakhir bulan Syafar.

Robo-Robo juga menjadi napak tilas kedatangan Raja Mempawah Pertama, Opu Daeng Menambon beserta istri dan pengikutnya. Mereka datang ke Mempawah dari Sulawesi. Atau ke Kerajaan Matan Ketapang memasuki Sungai Kuala Mempawah.

Baca juga:  Kemenpar Gelar Bimtek Dashboard Project Management Transformer

“Robo-Robo juga memiliki kandungan nilai sejarah yang tinggi. Serta menjadi bukti jika Kalimantan Barat adalah provinsi yang sangat kaya budaya. Beragam suku dan etnik ada di Kalimantan Barat. Dan mereka semua mampu hidup rukun dan berdampingan,” kata Adella, didampingi Kabid Pemasaran Area III Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional II Kemenpar Sapto Haryono.

Sedangkan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menilai Robo-Robo pentas mendapat dukungan.

“Eventnya sangat kental dengan budaya. Kegiatan ini terjaga dengan sangat rapi di Mempawah. Sudah dilakukan masyarakat secara turun temurun sejak dahulu. Jadi selain menjadi atraksi, event ini memang punya nilai khusus di masyarakat,” katanya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengacungkan jempol dengan terjaganya tradisi di masyarakat.

Baca juga:  Peringati HUT RI, KJRI Kuching Bikin Crossborder Makin Oke

“Robo-Robo adalah bagian dari budaya yang terjaga dengan sangat baik. Semakin lama, event ini semakin mendapat tempat di masyarakat. Dan nilainya akan semakin tinggi,” paparnya.(rif)