JATENGPOS.CO.ID, Boyolali – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Boyolali menggelar sosialisasi peragaan tata cara pencoblosan Pemilu 2019 terhadap warga binaan di Rutan Kelas 2 B Boyolali, Jawa Tengah, Selasa.
Pada acara sosialisasi tata cara pencoblosan yang benar dalam Pemilu, baik anggota Legislatif maupun Presiden 2019 diikuti seratusan lebih warga binaan yang masuk daftar pemilih tetap (DPT) di Kabupaten Boyolali.
Menurut Rutan Kelas 2 B Boyolali, Muhammad Ali pihaknya mendorong KPU Boyolali agar tidak hanya sosialisasi terhadap warga binaan, tetapi juga dilakukan simulasi pencoblosan pada Pemilu 2019. Hal ini, sangat penting dan membantu warga binaan dalam memilih pada Pemilu 17 April mendatang.
Menurut Muhammad Ali, satu suara dalam Pemilu sangat menentukan, dan jangan sampai ada surat suara yang tidak sah, hanya gara gara tak tahu tata cara mencoblos yang benar.
Pihaknya berharap untuk mensukseskan pesta demokrasi yang digelar lima tahun sekali tersebut dapat dilaksanakan simulasi langsung tata cara pencoblosan seperti dilakukan warga binaan ini.
“Rutan ini, dalam Pemilu 2019, didirikan tempat pemungutan suara (TPS) khusus, sehingga perlu perlakuan khusus oleh penyelenggara Pemilu,” ucapnya.
Menurut dia, kegiatan sosialisasi tata cara pencoblosan Pemilu oleh KPU di Rutan Boyolali diikuti sebanyak 154 warga binaan yang masuk DPT.
Menurut Komisioner KPU Boyolali Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi Pardiman pihaknya mengapresiasi masukan dari Kepala Rutan Boyolali itu, soal sosialisasi tata cara pencoblosan Pemilu 2019.
Menurut Pardiman kegiatan tersebut dapat meningkatkan partisipasi pemilih, dan khususnya warga binaan di Rutan Boyolali.
KPU Boyolali akan melaksanakan sosialisasi dengan gencar menjelang Pemilu 17 April 2019 guna meningkatkan partisipasi pemilih. Berbagai kelompok pemilih mulai tingkat melenial hingga lansia, tidak terkecuali untuk potensi pemilih yang sedang menjalani hukuman.
Warga binaan di Rutan ini, kata dia, merupakan pemilih potensial yang memiliki kesempatan sama untuk menentukan pemimpin bangsa dan wakil rakyatnya. Mereka snagta antusias mengikuti simulasi peragaan Pemilu.
“Kegiatan sosialisasi ini, penting dilakukan untuk memastikan hak pilih warga binaan dapat digunakan dengan baik. Hal ini, menjadi hak setiap warga negara Indonesia,” ujarnya.
Dia mengatakan hasil pemiliharaan daftar pemilih tetap di Kabupaten Boyolali hingga sekarang tercatat sebanyak 808.468 pemilih termasuk 154 warga binaan, sedangkan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 3.189 titik yang tersebesar di 22 kecamatan. (udi/fid)