JATENGPOS.CO.ID, BANYUWANGI – Para putra daerah Banyuwangi yang sedang ada di perantauan (diaspora), akan berkumpul saat Lebaran nanti. Para Diaspora ini akan berkumpul di Pendopo Sabha Swagata, Blambangan, Sabtu (8/6). Acara dimulai sekitar pukul 08.00 pagi hingga selesai.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, berkumpulnya para Diaspora Banyuwangi ini merupakan salah satu event tahunan. Tepatnya, dimulai sejak tahun 2013.
Event ini digagas sendiri oleh Azwar Anas . dan, ditangani oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Banyuwangi (Disnakertrans) dalam pelaksanaannya.
“Kegiatan ini biasanya dilakukan pada lebaran ketiga. Namun, tahun ini acara akan dilaksanakan pada tanggal 4 Syawal, dimana tahun ini jatuh pada tanggal 8 Juni 2019,” ujar Azwar Anas, Jumat (31/5).
Kegiatan ini dilakukan oleh Disnakertrans sebagai momen berkumpulnya masyarakat perantau asli Banyuwangi, baik di berbagai daerah di seluruh Indonesia maupun luar negeri. Mereka kemudian dipertemukan di Pendopo Shaba Swagata Banyuwangi.
Dalam acara ini, mereka diundang melalui komunitas-komunitas masyarakat Banyuwangi luar daerah, seperti Ikawangi. Nantinya, tamu undangan disuguhi jajanan lebaran khas Banyuwangi dan makanan-makanan tradisonal lain. Serta berbagai hiburan dari kesenian lokal,” ungkapnya, didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, MY Bramuda.
Kabid Pemasaran Area I Jawa Wawan Gunawan menambahkan, selain untuk ajang silaturahmi, Diaspora juga dijadikan ajang untuk berdiskusi atau tukar pikiran tentang kemajuan daerah. Semua dibahas dari berbagai sudut pandang. Terlebih, masyarakat perantau ini telah berada di daerah lain dan pasti memiliki aspirasi membangun untuk perkembangan Banyuwangi yang lebih baik.
“Melihat manfaat dan peminat yang begitu besar, Bupati Banyuwangi sepakat untuk menjadikan Diaspora sebagai salah satu event atau festival yang wajib dilakukan setiap tahun,” jelasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku tak pernah melewatkan satu kalipun acara yang telah digelar sejak 2013 ini. Baginya, acara ini adalah reuni akbar serta membangkitkan spirit memajukan Banyuwangi.
“People to people connection itu jauh lebih kuat dan dahsyat dibandingkan business relation. Silaturahim diaspora setahun sekali dan bertepatan dengan momentum halal bi halal ini sarana yang baik untuk memperkuat jalinan hubungan personal atau people to people connection untuk memajukan daerah,” tegasnya.(rif)