JATENGPOS.CO.ID, ATAMBUA – Crossborder Music Festival 2019 bakal menjadi perhelatan akbar di Atambua, pekan ini. Tepatnya pada Jumat (28/6). Event tersebut diprediksi bakal meriah dengan hadirnya grup band papan atas, Kotak. Lantas, apa saja yang bisa dinikmati di salah satu daerah yang masuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut?
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Belu, Remigius Asa mengatakan, ada satu destinasi baru yang sudah menjadi area wisata. Kendati tempat tersebut buatan manusia, namun tetap indah dipandang mata. Tempat tersebut adalah Bendungan Rotiklot yang diresmikan Presiden Jokowi, bulan Mei lalu.
Menurut Remigius, Bendungan Rotiklot terletak di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu. Bendungan ini diresmikan Presiden Joko Widodo pada 20 Mei 2019.
Sebagaimana dikatakan Presiden Jokowi, pemerintah terus membangun bendungan karena air merupakan kunci untuk meraih kemakmuran dan kesejahteraan di suatu daerah. Dengan adanya Bendungan Rotiklot, masyarakat bisa menanam beragam komoditas.
Seperti padi, jagung, bawang merah, pepaya, pisang, hingga semangka atau melon di musim kemarau. Dengan tersedianya air, maka petani bisa panen lebih dari sekali dalam setahun.
Bendungan Rotiklot memiliki daya tampung sebesar 3,30 juta meter kubik dengan luas genangan 29,91 hektare dan tampungan efektif 2,33 juta meter kubik. Bendungan ini bertipe pelimpahan samping. Dengan lebar pelimpahan 12 meter, panjang saluran 255,59 meter, tinggi bendungan 42,50 meter, lebar puncak 10 meter, dan panjang puncak 415,82 meter.
“Dengan daya tampung tersebut, Bendungan Rotiklot bisa mengairi sekitar 139 hektare lahan. Selain itu, bendungan ini juga bisa dipakai untuk pembangkit listrik tenaga air, tempat wisata, dan untuk air baku seluruh penduduk di Kabupaten Belu,” jelasnya. Remigius yakin bahwa Bendungan ith mampu menjadi lokasi wisata baru bagi masyarakat di Kabupaten Belu dan sekitarnya.
“Saat ini Bendungan Rotiklot sudah selesai dibangun, ke depannya ini kami yakin akan menjadi destinasi wisata baru unggulan Kabupaten Belu,” katanya.
Bendungan Rotiklot adalah satu dari tujuh bendungan di NTT yang menjadi salah satu program pemerintahan.Jarak tempuh dari Kota Atambua menuju ke Bendungan Rotiklot sendiri mencapai kurang lebih delapan kilometer.
“Dari ketinggian sangat indah. Nah ada beberapa spot yang bisa digunakan untuk menyaksikan bendungan ini. Cantik banget kalau dipakai foto-foto,”ujar dia.
Untuk menjadikan lokasi tersebut sebagai kawasan wisata, lanjutnya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk mendesain bagaimana kawasan itu ditata. “Bagaimana agar tetap indah, rapih dan bersih,”kata Kadis.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, beragam potensi pariwisata di Kabupaten Belu bisa ikut terangkat dengan adanya event Crossborder Music Festival Atambua 2019. Sebab, sebagian penonton biasanya tidak langsung pulang, tetapi ada juga yang memperpanjang masa kunjungannya.
“Mereka yang ingin menghabiskan akhir pekan di Belu, bisa diarahkan untuk mengeksplor destinasi-destinasi wisata yang ada di daerah setempat. Banyak sekali. Silahkan explore. Ini menjadi moment yang tepat bagi pendatang untuk mengenal Belu lebih dalam,” ucapnya, diamini Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional III, Muh. Ricky Fauziyani.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, digelarnya Crossborder Music Festival Atambua 2019 tak lain dimaksudkan untuk menjaring wisatawan mancanegara. Khususnya dari Republik Demokrasi Timor Leste, terutama yang tinggal di daerah perbatasan.
Namun demikian, lanjut Arief, konsep crossborder tourism sebenarnya bukan semata untuk meningkatkan kunjungan wisman. Ada dampak positif lain yang diharapkan mampu dirasakan warga setempat. Yaitu hidupnya perekonomian di wilayah sekitar.
“Dengan adanya event ini, bisa dipastikan banyak pedagang yang ambil bagian untuk mencari keuntungan. Dari kerajinan, kuliner, hingga kebutuhan lain. Wisman datang menonton dan belanja. Artinya, ada perputaran ekonomi secara langsung di sini,” tandasnya.(rif)