JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Wonderful Indonesia terus menggali pasar Indochina. Familiarization Trip (Famtrip) masih diandalkan. Kali ini, Kemenpar mengundang Travel Agent/Tour Operator (TA/TO) asal Myanmar dan Kamboja. Famtrip akan dilaksanakan 3-4 Juli 2019.
Famtrip dilakukan untuk mendukung kegiatan Jogja International Travel Mart (JITM) 2019. Agendanya berupa Perjalanan Pengenalan Wisata di wilayah Yogyakarta. Kepada para buyers / peserta JITM 2019. Yakni 6 (enam) TA/TO dari Myanmar dan 2 (dua) TA/TO dari Kamboja.
famtrip kali ini dirancang untuk para peserta untuk melihat, menyentuh, merasa, mendengar dan menemukan langsung sensasi keajaiban alam dan budaya kelas dunia di Yogyakarta. Semua akan digiring untuk mendapatkan hal-hal menarik. Yang tentu saja bisa menggoda pasar Indochina khususnya.
Atraksi wisata yang akan di-highlight dalam Famtrip dari mulai sensasi Candi Borobudur. Kemudian Lava Tour Merapi, dan berkunjung ke Museum Ulen Sentalu. Semua bakal dilahap habis.
Tidak hanya itu, tamu-tamu asal Myanmar dan Kamboja juga akan diajak mengunjungi Candi Prambanan serta menyaksikan pagelaran Ramayana Ballet Prambanan.
Bagi yang suka belanja khas Yogyakarta akan diajak ke Batik Winotosastro dan Kaloka Pottery, yang merupakan tempat pembuatan handmade keramik di Jalan Bausasran Danurejan, Yogyakarta.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, selama ini kegiatan promosi di luar negeri khususnya di pasar Indochina punya potensi besar. Hal ini sebagai merealisasikan pencapaian target sebanyak 20 juta wisman pada tahun 2019.
“Kegiatan FamTrip dengan mengundang biro perjalanan, sebagai salah satu bentuk promosi destinasi yang efektif. Selain dapat mengenal lebih jauh karakter destinasi, dapat juga membuat paket wisata Indonesia ke negara asalnya. Targetnya tentu mendatangkan lebih banyak wisatawan Indochina ke Yogyakarta,” ujarnya.
Asdep Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar Dessy Ruhati menambahkan, tujuan pelaksanaan Famtrip adalah untuk meningkatkan awareness tentang paket wisata destinasi prioritas Borobudur dan sekitarnya. Khususnya bagi pasar Indochina yang memiliki persamaan kultural serta heritage dengan Indonesia.
“Berharap dengan terlaksananya kegiatan Famtrip, dapat mengenalkan pariwisata Indonesia, khususnya wilayah DI Yogyakarta. Agar dapat dikemas menjadi sebuah paket wisata yang baik dan tepat sasaran bagi pasar Indochina. Dan pada akhirnya berdampak pada peningkatan jumlah penjualan paket-paket wisata ke Indonesia dari pasar Indochina,” ungkapnya
Menteri Pariwisata Arief Yahya sendiri menilai fam trip ini menjadi momentum pembuktikan kepada pasar Indochina. Melalui Travel Agent/Tour Operator (TA/TO) asal Negara Myanmar dan Kamboja. Indonesia ingin menunjukkan bahwa Yogyakarta merupakan wisata yang aman, nyaman, dan keindahan dan kebudayaan yang unik dan menarik.
Selain itu, Arief Yahya juga mengategorikan famtrip itu sebagai selling. Dalam framework BAS. Branding, advertising, selling menjadi salah satu rumus strategi promosi Kemenpar.”Famtrip mampu mendatangkan endorser pariwisata, pelaku bisnis pariwisata. Sangat penti ng untuk mempengaruhi opini publik traveler. Itu sebabnya kita mengundang agent travel. Untuk mempromosikan paket wisata Indonesia dan dahsyatnya Wonderful Indonesia,” kata Arief Yahya.(rif)