JATENGPOS.CO.ID. MAGELANG- PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) menargetkan jumlah pengunjung Candi Borobudur untuk tahun 2018 semakin meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Ditarget pengunjung yang akan menginjakkan kaki di Borobudur sebanyak 4,7 juta wisatawan.
“Target pengunjung 2018 kami tingkatkan menjadi 4,7 juta wisatawan dari pencapaian tahun 2017 sebanyak 3,8 juta wisatawan,” kata Direktur Utama PT TWC, Edy Setijono, usai menyampaikan apresiasi kepada pengunjung pertama Candi Borobudur 2018 di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, di Magelang, Senin (1/1/2018).
Ia menuturkan pihaknya ingin Candi Borobudur bisa menjadi magnet utama dan tahun 2018 jauh lebih baik.
Edy mengatakan jumlah pengunjung harus terus ditingkatkan untuk mencapai target yang telah dicanangkan pemerintah sebanyak 2 juta wisatawan mancanegara pada 2019.
Ia menuturkan salah satu faktor pendukung utama pengunjung ke Borobudur adalah akses masuk. “Kami sangat berharap nanti New Yogyakarta Airport International menjadi salah satu faktor penting bagi masuknya wisatawan, khsusnya wisatawan mancanegera ke kawasan Borobudur ini,” kata Edy.
Ia mengatakan,”Sekarang masih ada kesempatan untuk persiapan memberikan standar pelayanan yang bagus sehingga nanti pada saatnya standar itu betul-betul menuju pelayanan kelas dunia,”.
Ia menyampaikan optimistis prospek wisata Borobudur 2018.”Kami semakin optimistis, ketika infrastruktur sudah dibangun sangat baik oleh pemerintah pusat, menjadi tugas kami pengelola destinasi ini untuk menyiapkan destinasi itu sendiri,” katanya.
Edy menilai kawasan Borobudur ekosistemnya sudah mulai terbentuk, masyarakat sudah mulai tumbuh partisipasinya, karena yang paling utama adalah bagaimana sektor pariwisata dapat memberi manfaat langsung kepada masyarakat.
Ia menuturkan meski pemerinntah mentargetkan 2 juta wisman pada 2019, bukan berarti partisipasi wisatawan domestik diabaikan. Peran wisman lebih didorong untuk meningkatkan devisa negara.
Edy optimis target tersebut bakal diraih, berkat kebersamaan antara wisatawan domestik dan wisman, terutama dengan kemunculan desa-desa di kawasan Borobudur yang mulai membidik wisman. (ant/muz)