Wayang Sambut Pesta Tahun Baru

TRADISIONAL : Anak anak nampak antusias mengikuti pertunjukkan Wayanggaga yang digelar untuk meramaikan pesta tahun baru 2018.
TRADISIONAL : Anak anak nampak antusias mengikuti pertunjukkan Wayanggaga yang digelar untuk meramaikan pesta tahun baru 2018.OPENK WARDOYO SURACHMAD/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Mengakhiri tahun 2017, kebanyakan orang menuju ke pusat-pusat keramaian. Mereka berkeinginan merasakan akhir tahun dengan penuh kemeriahan bersama orang-orang terdekat. Namun, ada sebagian orang yang menghabiskan waktu tersebut  dengan memberikan hiburan kepada anak-anak.

Komunitas Wayanggaga menyelenggarakan perayaan akhir tahun, dengan menggelar pertunjukkan wayang kontemporer di Dukuh Palir Kelurahan Podorejo Kecamatan Ngalian, Semarang. Penggerak Wayanggaga, Teguh Arif Romadhani mengungkapkan, perayaan Tahun Baru bersama anak-anak di Palir tersebut bertujuan memberikan pemahaman moral kepada anak-anak.

Contohnya, lanjut dia, mengajak anak mengarang cerita sesuai dengan persoalan anak di wilayah tersebut. “Waktu itu, sering sekali anak main gadget, kami tidak bisa melarangnya. Minimal kami beri pesan. Setidaknya, selama bermain sama kami, mereka bisa lupa pada smartphone mereka barang sejam dua jam,” kata dia, Minggu (31/1).

Baca juga:  Berbagi Gizi bersama Murid SD PGRI

Teguh, yang akrab disapa Pakdhe berharap, perayaan tahun baru tersebut, paling tidak dapat memberikan nilai dan pemahaman baru bagi anak-anak. Menurutnya, hal ini juga tidak lepas dari pengaruh orang tua dalam memberikan fasilitas tersebut. Bagaimanapun, lanjutnya, orang tua memberikan fasilitas bagi anak dan perlu mengaturnya.


Menambahkan, salah satu personel Wayanggaga, Surya Cahyono mengatakan kebutuhan anak tentang permainan tradisional sebetulnya tidak berubah. Hanya saja, lanjut dia, sedikit pihak yang memberikan fasilitas tersebut. Oleh karena itu, Surya mengajak anak-anak kembali mengenal ragam permainan tradisional. Salah satunya, kata dia, wayang suket.

“Dalam pertunjukkan tersebut, kami juga mengajak mereka untuk bernyanyi lagu-lagu dolanan bocah. Mereka bisa menyanyikan dan itu menarik sekali,” kata dia. Lebih jauh, Surya berharap kesempatan yang diberikan oleh kelompoknya tidak berhenti di situ saja. Dia ingin ke depan dapat keliling kampung secara berkala dan mengajak anak-anak bermain wayang suket. (enk/sgt)

Baca juga:  Stres Picu Kematian Ibu dan Bayi