Sepanjang Satgas, Pertamina Utamakan Keselamatan Kerja

Melalui Program Fit To Work

Direktur Human Capital Pertamina, Koeshartanto (kanan), didampingi General Manager PT Pertamina MOR4 Semarang, Iin Febrian (kiri), dan Manager Integrated Fuel Terminal Semarang Group, Agus Zulfa Irianto (tengah), dalam kunjungan Management Walkthrough di Integrated Fuel Terminal Semarang (Pengapon), pada Senin (30/12). FOTO : ANING KARINDRA/JATENG POS
Direktur Human Capital Pertamina, Koeshartanto (kanan), didampingi General Manager PT Pertamina MOR4 Semarang, Iin Febrian (kiri), dan Manager Integrated Fuel Terminal Semarang Group, Agus Zulfa Irianto (tengah), dalam kunjungan Management Walkthrough di Integrated Fuel Terminal Semarang (Pengapon), pada Senin (30/12). FOTO : ANING KARINDRA/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Sebagai upaya dalam meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja selama Satgas Natal dan Tahun Baru 2020, PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, mewajibkan seluruh tim satgas Nataru Pertamina MOR IV 2019-2020 memeriksakan kesehatannya sebelum bertugas. Program yang dinamakan ‘Fit To Work’ ini diperuntukkan bagi seluruh pekerja, mitra kerja, serta kontraktor Pertamina yang bertugas di posko satgas tersebut.

Begitu pula dengan Awak Mobil Tangki (AMT) yang akan mengirim BBM & LPG, serta yang menunggu giliran juga harus diperiksa kesehatannya sebelum bertugas.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Human Capital Pertamina, Koeshartanto, dalam kunjungan Management Walkthrough di Integrated Fuel Terminal Semarang (Pengapon), pada Senin (30/12).

Baca juga:  KAI Operasikan KA Tambahan Natal Tahun Baru

Menurutnya, program ‘fit to work’ merupakan upaya Pertamina dalam mengantisipasi bahaya atau kecelakaan kerja terutama di masa satgas seperti ini.

iklan

“Lelah atau fatigue merupakan salah satu penyebab kecelakaan kerja yang sering dijumpai. Namun, lelah atau fatigue dapat dihindari bila sebelumnya telah diperiksa kesehatannya dan tidak melebih jadwal kerja yang telah ditentukan,” ujar Koeshartanto.

Ditambahkan, setiap pagi atau sebelum jadwal shift dimulai, para pekerja wajib mengikuti pemeriksaan kesehatan yang meliputi anamnesa keluhan secara umum, pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernafasan, alkohol test, romberg test (tes keseimbangan) dan khusus bagi para pengendara (driver) ditambahkan test konsentrasi. Jika dari hasil tes kesehatan tersebut terbukti seorang pekerja Pertamina tidak fit, maka untuk sementara pekerja tersebut diistirahatkan sesuai rekomendasi dokter yang memeriksa.

Baca juga:  Pompanisasi Turut Selamatkan Pertanian Purwakarta dari Kekeringan

“Program “fit to work” Pertamina MOR IV merupakan salah satu inovasi di bidang kesehatan yang saat ini juga telah disediakan dalam bentuk aplikasi smartphone maupun aplikasi berbasis web, dengan nama Fit To Work Online,” imbuhnya.

Aplikasi tersebut, lanjutnya, diperuntukkan bagi pekerja Pertamina di lapangan, sehingga memudahkan untuk mengetahui status kebugarannya sebelum melaksanakan pekerjaan sehari-hari. Berkat inovasi tersebut, aplikasi ini berhasil mendapatan Rekor MURI di tahun 2018 sebagai aplikasi berbasis kesehatan pertama untuk pekerja perusahaan.

Sementara, sebagai Badan Usaha Milik Negara, PT Pertamina (Persero) akan terus memenuhi kebutuhan BBM dan LPG di masyarakat. Jika ada konsumen yang membutuhkan informasi atau memberikan masukan dan saran dapat menghubungi kontak Pertamina 135 atau melalui website www.pertamina.com.(aln)

Baca juga:  Akhirnya, Warga Karimun Jawa Bisa Nikmati BBM Lagi
iklan