JATENGPOS.CO.ID, GROBOGAN – Banjir yang merendam Desa Genggantani, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (8/1/2020) lalu masih menyisakan duka mendalam bagi masyarakat setempat.
Untuk meringankan beban warga, Forum Silaturahim Takmir Masjid dan Musholla (Fostam) kelurahan Gedawang, Banyumanik, Semarang, Jawa Tengah, terjun langsung ke lokasi bencana memberikan bantuan, Sabtu (18/1/2020).
Bantuan tahap I yang dihimpun dari masjid dan musholla sekelurahan Gedawang itu berupa sembako, uang tunai, pakaian pantas pakai, dan alat-alat tulis sekolah.
Ketua Fostam, Ustad H.Muchlis Fauzi menyampaikan, kehadiran Fostam selain untuk koordinasi antar masjid dan musholla dalam berdakwah, juga punya kepedulian sosial. Diantaranya musibah banjir yang dialami saudara kita di Grobogan pada awal musim hujan tahun ini.
“Alhamdulillah, atas kekompakan,kebersamaan dan dukungan para jamaah masjid, musholla, dan para donatur di Gedawang sekitarnya telah terkumpul dana, sembako, pakaian pantas pakai, buku seragam sekolah dan kebutuhan lainya untuk saudara kita yang terkena musibah banjir Grobogan, “katanya di lokasi bencana.
Menurutnya, untuk tahap awal kemarin, Sabtu (18/1/2020), telah menyalurkan bantuan di tiga titik di Desa Ginggangtani. Yaitu berupa pembagian makanan siap santap, susu dan snack, serta bersih-bersih rumah warga, membagi obat-obatan, serta pembagian alat tulis dan tas kepada siswa Sekolah Dasar 02 Desa Genggangtani. Juga bantuan diberikan kepada Warga RT.01, RT. 02 RW 01 Desa Gegangtani.
Tak luput pula Fostam memberikan bantuan kepada masjid Nurul Huda dan Musholla berupa uang tunai dari para donatur yang dihimpun Fostam.
Ustadz Suudi, Ketua Tamir Musholla Nurul Huda Ginggangtani mengaku berterimakasih dan sangat mengapresiasi kepedulian Fostam yang sudah membantu masyarakat dan jamaah Musholla Nurulhuda yang terkena banjir.
“Terimakasih atas kepedulian teman-teman Takmir dari Fostam Semarang yang telah membantu jamaah kami di sini,” ujar ustadz Suudi.
Tambah ustad Muchlis Fauzi, bantuan Fostam tahap berikutnya atau tahap II adalah di kecamatan Guntur Demak yang juga terdampak banjir.
“Bagi kami musibah yang dialami warga disini justru sebagai sarana kami untuk belajar bercermin dan mendapatkan pelajaran berharga. Belajar sabar dari semua keadaan dan keterbatasan, belajar dari matinya hewan ternak dan hanyutnya barang barang berharga milik kita. Semua akan hilang kalau Alloh menghendaki,”imbuhnya.
Banjir di Grobogan dua pekan lalu itu akibat jebolnya Bendungan Glabag di wilayah itu karena curah hujan yang tinggi. Air yang meluap menyapu desa-desa di sekitarnya hingga setinggi rumah. Ribuan warga mengungsi.
Ada tujuh kecamatan yang tenggelam. Diantaranya Penawangan, Karangrayung, Godong, Kedungjati, Tanggungharjo, Gubug, dan Tegowanu. Selain jebolnya bendungan Glapan, penyebab banjir dikarenakan meluapnya Sungai Tuntang yang membelah wilayah Grobogan. (*/ard/jan)