JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Program bayi tabung, menjadi solusi tepat untuk pasangan nikah yang kesulitan mempunyai anak. Hal tersebut, dikatakan Dr Arie Sutanto, Sp. OG ( K ), salah satu dokter spesialis kebidanan dan penyakit kandungan, SMC RS Telogorejo, Semarang, Selasa (3/3).
Tidak saja memberikan edukasi detail tentang program bayi tabung, Dr Arie Sutanto, Sp. OG (K), yang telah bergelut dalam dunia medis spesialis kebidanan dan penyakit kandungan selama hampir satu dekade itu, juga memaparkan manfaat program bayi tabung yang kini tengah banyak diminati pasangan nikah yang kesulitan mempunyai anak.
“Program atau treatment bayi tabung yang ditujukan kepada pasangan menikah yang tidak bisa mempunyai keturunan. Kami memberikan solusi tepat untuk mereka dalam program bertahap bayi tabung. Secara teknis bayi tabung itu, mempertemukan sel telur dan seperma dalam proses laboratorium,”ujarnya.
Lanjut, Dr Arie Sutanto, Sp. OG ( K ), ada tahapan yang harus dilalui pasangan nikah yang ingin mempunyai keturunan secara medis, diantaranya, screning pemeriksaan lengkap, cek darah, USG fi sik dan wawancara khusus.
“Tidak serta merta, program bayi tabung itu bisa dilakukan untuk semua pasangan yang kesulitan mendapatkan keturunan. Harus ada pemeriksaan lengkap secara medis dan wawancara khusus tentang problem yang dialami pasangan tersebut, dalam membuahkan keturunan,” terangnya.
Usai dilakukan pemeriksaan lengkap dan wawancara, biasanya pasien sangan nikah itu, mempunyai problem serius yakni, kualitas seperma kurang baik, fungsi saluran indung telur dan masalah kesuburan.
“Dari diagnosa tersebut, kami bisa memberikan solusi tepat untuk pasangan nikah menjalankan program bayi tabung. Tentunya, tidak semudah membalikan tangan langsung mendapatkan keturunan, butuh keyanikan dan hasil medis yang maksimal. Jadi, kalaupun tidak berhasil, program bayi tabung tersebut, bisa dilakukan secara berkesinambungan,” paparnya.
Di SMC RS Telogorejo Semarang, sejak tahun 2012 telah banyak menghasilkan solusi pasangan nikah yang bisa mempunyai keturunan melalui program bayi tabung.
“Banyak pasangan nikah yang menjalankan program bayi tabung tersebut. Dan tingkat keberhasilan mencapai angka 30 persen. Untuk pasien yang gagal, masih bisa dilakukan progam lanjutan dengan cara menyimpan sperma dan sel telur yang nantinya akan siap tanam dirahim jika pasien menginginkan kembali program bayi tabung tersebut,” imbuhnya.
Program bayi tabung sendiri tidak ada batasan usia dan yang diutamakan adalah usia muda pasangan nikah yang kesulitan mempunyai keturunan. Faktor pendukung keberhasilan untuk mencapai hasil maksimal diantaranya, pasien tidak stres, menjaga berat badan ideal dan asupan nutrisi makanan sehat.
SMC RS telogorejo Semarang, terus berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada pasien khususnya pengetahuan seputar program bayu tabung. Salah satunya adalah menggelar seminar kesehatan yang dilakukan bertahap diberbagai kota besar di Indonesia.
Masyarakat luas khususnya pasangan nikah yang kesulitan mempunyai keturunan, bisa hadir mengikuti seminar kesehatan tersebut, yang akan dihelat pada 7 Maret 2020 di Hotel Santika, Pekalongan Jawa Tengah. (biz/ ucl/sgt)