PUGUH Gagal Dapat Rekom, Relawan GARUDA Tetap Kawal Pemilukada Solo

Foto Ade Ujianingsih Jatengpos BRM Kusumo Putro inisiator Relawan GARUDA.

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Setelah melalui perjalanan panjang penuh dinamika, calon pasangan Walikota dan Wakil Walikota Solo yang dijagokan DPC PDIP Solo, Achmad Purnomo – Teguh Prakosa (PUGUH), gagal melenggang mendapat rekomendasi dari DPP PDIP. Dan memutuskan memberikan rekomendasi kepada Gibran Rakabuming Raka – Teguh Prakosa.

Diakui sejumlah pendukung PUGUH, ada kekecewaan. Namun elemen GARUDA (Gerakan Rakyat Daerah Surakarta) mengatakan keputusan ini sesuai dengan prediksi terlepas dari penilaian kemampuan kepemimpinan figur calon.

“Sebagai anak Presiden, tidak mengejutkan jika Gibran dengan mudah mendapat rekomendasi sebagai calon walikota. Sebagai kumpulan elemen relawan pendukung PUGUH, kami atas nama GARUDA tetap berkomitmen dengan tujuan awal, yakni mencari figur pemimpin yang bisa menjadi pengayom masyarakat Solo,” kata BRM Kusumo Putro, inisiator GARUDA, pada awak media, Minggu (19/7/2020).

Baca juga:  Pasca Kongres, Perempuan Jawa Tengah Berharap Sinergitas Pemprov dalam Pemberdayaan dan Perlindungan

Diketahui saat ini juga gencar dihembuskan oleh aktivis di media sosial mengampanyekan kotak kosong. Bahkan sejumlah pihak memprediksi kotak kosong punya peluang mempecundangi Gibran. Meskipun Solo basis PDIP.


“Untuk itu kami mengingatkan kepada masyarakat Solo agar cerdas mensikapi dinamika politik sekarang ini. Jangan sampai kehilangan akal sehat. Meski saat ini tak ada gejolak yang nampak diumbar. Namun pelan – pelan akumulasi kekecewaan masyarakat ini bisa menjadi energi dahsyat dalam perlawanan diam-diam.”

Jangan remehkan Ahmad Purnomo, Dia politisi senior PDIP Solo yang punya basis akar rumput. Sebuah survey dari salah satu media online membuktikan elektabilitas Purnomo jauh di atas putra Presiden Jokowi. Purnomo lebih 40 persen. Gibran tak sampai 20 persen.

Baca juga:  Polling Terbaru: Gusti Bhre Paling Cocok Sebagai Penerus Gibran 

Gagalnya Purnomo menjadi calon walikota ini bisa saja dilihat sebagai sebuah bentuk pendzaliman. Dan itu dapat menarik simpati publik. Kotak kosong menjadi representasi Purnomo. Kotak kosong menjadi simbol perjuangan.

Disampaikan Kusumo, Dengan gagalnya PUGUH maka GARUDA tidak otomatis bubar, komunikasi dan konsolidasi untuk menentukan sikap selanjutnya terus dilakukan antar elemen. Saat ini, meski calon wakil Gibran adalah Teguh yang semula merupakan bakal calon wakil Purnomo, namun itu bukan berarti menjadikan GARUDA otomatis berlabuh mendukung Gibran – Teguh.

“Perlu kami tegaskan, GARUDA bukan kumpulan elemen masyarakat yang berafiliasi kepada parpol tertentu. GARUDA adalah kumpulan elemen yang memilki kerinduan yang sama, aspirasi yang sama terkait Kota Solo agar dipimpin oleh seorang figur yang bisa mengayomi seluruh lapisan masyarakat.” Imbuhnya.

Baca juga:  Dukung Pilkada Solo Aman, Secret Clean Suport Hand Sanitizer Melalui Paslon Gibran-Teguh

Disisi lain, GARUDA menyatakan juga akan mengawal proses Pilkada Surakarta. Kalau segenap kekuatan suara yang tidak terwakili, bisa jadi Solo akan dimenangkan kotak kosong menang. (dea/bis)