JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Kehadiran Mall Tentrem Semarang dengan sajian LED Videotron ikan hiu di langit-langit mall menjadi viral sejak dibuka 13 Agustus 2020 kemarin. Tak ayal, ribuan masyarakat berbondong – bondong ke mall untuk melihat dari dekat penampilan mall yang diketahui baru pernah ada di Jawa Tengah ini.
Namun begitu, kondisi tersebut mengundang banyak kritik keras dari sejumlah pihak, lantaran protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19 dilanggar. Seperti terjadinya antrian panjang dan berjubelnya masyarakat pengunjung mall, tanpa mengindahkan jarak.
Direktur PT Hotel Candi Baru, Irwan Hidayat mengatakan, sejak resmi dibuka, Tentrem Mall sebenarnya sudah 100% menerapkan protokol kesehatan. Penerapan protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah, tidak hanya dilakukan untuk pengunjung tetapi juga pada internal Tentrem Mall dan Hotel.
Melihat fenomena yang menuai reaksi keras, Irwan pun mengaku, terpaksa akan mematikan videotron ikan tersebut untuk sementara, demi keselamatan masyarakat. Pihaknya juga menyatakan sangat berterima kasih atas sambutan dari masyarakat akan kehadran Mall Tentrem.
Namun, besar harapan agar masyarakat Semarang dan sekitarnya tetap memperhatikan himbauan pemerintah untuk mencegah penyebaran Covid-19, dan menjaga keselamatan bersama. Dengan mematuhi protokol yang berlaku dan mematuhi himbauan pemerintah, pandemi ini bisa segera terlewati, sehingga roda ekonomi bisa segera pulih seperti sediakala.
“Kami akan mematikan LED videotron untuk sementara waktu. Kami mohon maaf, hal tersebut kami lakukan karena kami mengutamakan keselamatan dan kesehatan kita bersama,” tegasnya.
General Manager Tentrem Mall Semarang, Gustaf Riandory menambahkan, sejak pertama beroperasi, Mall Tentrem sudah menyediakan pendeteksi suhu, masker, dan hand sanitizer otomatis yang diletakkan di setiap akses masuk mall. Dengan begitu, pengunjung yang masuk ke mall dipastikan dalam keadaan
suhu yang normal, dan mengenakan masker.
“Kami juga melakukan penyemprotan disinfektan setiap hari setelah mall tutup dan pagi hari sebelum mall beroperasional,” imbuhnya.
Tak hanya itu, pegangan eskalator di Tentrem Mall juga sudah dilengkapi dengan teknologi yang menggunakan l.N sanitizer, sehingga dengan sinar UV, kuman-kuman akan mati. Begitu pula praktek social distancing pada saat antrian dengan garis antrian berjarak 120cm setiap pengunjung dan pada saat menggunakan eskalator sudah diterapkan pula.
“Kami bahkan bekerja sama dengan aparat terkait seperti Polsek, Satpol PP dan Babinsa untuk melakukan himbauan menjaga jarak, serta tetap memperhatikan prokokol kesehatan yang berlaku,” imbuhnya.
Namun diakuinya, karena antusias masyarakat Semarang dan sekitarnya sangat tinggi untuk datang dan melihat LED Videotron di ceiling mall, maka kerumunan pengunjung tidak dapat dihindari.
Resiko Claster Baru
Sementara, viralnya antrian dan kerumunan masyarakat di Mall Tentrem memaksa Satpol PP turun tangan. Tim Satpol PP terus mengingatkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan, dan melarang masuk pengunjung yang tidak menggunakan masker.
“Kami minta protokol kesehatan diterapkan, ini karena sudah viral dan kami tidak mau disalahkan. Kami turunkan tim penuh melakukan pengawasan. Kami minta jaga jarak diterapkan,” tegas Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwanto, saat melakukan pengawasan di Tentrem Mall Semarang.
Fajar mengatakan, melihat ramainya tingkat kunjungan di Mall Tentrem, Satpol PP pun terpaksa harus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Semarang untuk melakukan Swab massal. Langkah ini penting dilakukan, agar tidak terjadi claster baru di Mall Tentrem.
“Bila dalam Swab nanti ada yg terkena COVID-19, tentunya mall akan ditutup. Kasihan pemiliknya kalau sampai mall ditutup, karena mereka sudah investasi sangat besar. Corona kini tidak pandang bulu siapa saja, baik itu bayi, anak-anak dan orang dewasa , kakek nenek bisa terkena. Untuk itu kami menghimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, dan management mall harus berani bersikap tegas,” tutup Fajar.(aln)