Generasi Muda Harus Mampu Beradaptasi di Tengah Berbagai Perubahan

Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat

JATENGPOS.CO.ID,  JAKARTA – Wakil Ketua MPR RI mengajak generasi muda untuk selalu belajar agar mampu beradaptasi menghadapi berbagai perubahan yang terjadi di masa depan.

“Jangan berhenti menjadi seorang pembelajar, karena seorang pembelajar akan selalu bisa mendapat jawaban atas masalah-masalah yang dihadapinya,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, saat menjadi narasumber secara virtual dalam diskusi bertema Disrupsi dan Pandemi: Tantangan Bagi Kaum Muda di depan para anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bandung, di Hotel Papandayan, Bandung, Jawa Barat, Selasa (29/9).

Selain Lestari, diskusi yang dimoderatori Luthfi Assyaukanie, Ph.D. (Tenaga Ahli Wakil Ketua MPR RI) itu juga menghadirkan Dr (HC) Enggartiasto Lukita (Menteri Perdagangan RI Periode 2016-2019 /Aktivis Pengurus GMKI Jawa Barat), Willy Aditya (Wakil Ketua Badan Legislatif DPR RI Periode 2019-2024 /Ketua Font Mahasiswa Nasional -2003), Muhammad Farhan
(Anggota Komisi 1 DPR RI Periode 2019 – 2024), Muhammad Fajrin Rasyid (Direktur Digital Bisnis PT Telkom Indonesia) dan Mirdal Akib (CEO Media Group) sebagai narasumber.

Baca juga:  Lestari Moerdijat Bantu Penyaluran Beasiswa PIP di Kudus dan Demak

Menurut Lestari, untuk beradaptasi dengan kondisi dimana banyak terjadi perubahan di berbagai sektor, bangsa Indonesia sebenarnya sudah memiliki modal dasar untuk menghadapinya.


Karena, jelas Rerie, sapaan akrab Lestari, bangsa Indonesia memiliki empat konsensus kebangsaan seperti Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.

Nilai-nilai yang terkandung dalam empat konsensus kebangsaan itu, seperti solidaritas, gotong royong, kedermawanan dan persatuan bangsa, jelas Rerie, mampu menjadi jawaban atas berbagai perubahan yang terjadi.

Bagaimana nilai-nilai itu bisa direalisasikan dalam bentuk tindakan untuk mewujudkan cita-cita bangsa, Legislator Partai NasDem itu menegaskan, harus ada niat dari setiap anak bangsa untuk mewujudkannya.

“Kita harus mengubah setiap narasi kebangsaan itu menjadi perintah bagi setiap diri kita untuk mewujudkan tujuan bersama kita yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia yang adil dan makmur,” ujar Rerie.

Baca juga:  Diperlukan Kreativitas untuk Percepat Pencapaian Terget Vaksinasi Covid-19

Menurut Rerie, tugas generasi muda dan setiap anak bangsa saat ini adalah memperpendek jarak antara nilai-nilai yang disepakati para pendiri bangsa dengan realita yang ada, lewat berbagai tindakan, gerakan dan karya yang nyata.

Menteri Perdagangan RI Periode 2016-2019, Enggartiasto Lukita menegaskan, untuk menjawab berbagai dampak dari perubahan yang terjadi saat ini, kita harus menjadikan plurarisme atau keberagaman yang kita miliki menjadi sebuah kekuatan.

Selain itu, Enggartiasto mengajak agar generasi muda jangan hanya bisa mencari-cari kekurangan atau sisi negatif yang ada pada orang lain saja.

“Lebih dari itu kita juga harus bisa mencari berbagai peluang atas kekurangan yang terjadi. Berbagai peluang harus bisa kita ciptakan dan wujudkan bersama-sama untuk mengisi kekurangan yang ada,” tegas aktivis pengurus GMKI Jawa Barat itu.

Baca juga:  Ancaman Cak Imin Kalau Tidak Digandeng Jokowi

Direktur Digital Bisnis PT Telkom Indonesia,
Muhammad Fajrin Rasyid berpendapat, untuk menghadapi era perubahan dibutuhkan sumber daya manusia yang mengedepankan fleksibilitas dalam mindset dan behavior.

“Perubahan yang cepat membutuhkan perubahan mindset kita agar bisa cepat beradaptasi,” jelas Muhammad Fajrin.

Pada 20 tahun mendatang, tambah Muhammad Fajrin, sangat dibutuhkan SDM yang mampu beradaptasi di era digital. Pada 2030 misalnya dibutuhkan 9 juta tenaga IT.
Generasi muda, tegasnya, saat ini harus segera mempersiapkan diri agar mampu beradaptasi untuk menjawab kebutuhan tersebut.(udi)