JATENGPOS.CO.ID, BANTEN – Upaya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata terus dilakukan Direktorat Pengembangan Sumber Daya Manusia (DPSDM) Ekonomi Kreatif. Pelaku industri pariwisata di kawasan Banten dikenalkan dengan aplikasi Microweb Site, Kamis (22/10). Sosialisasinya dikemas dalam format Blended Learning System. Lokasinya berada di Grand Soll Marina, Banten.
“SDM menjadi kunci penting bagi kemajuan dan pertumbuhan sebuah destinasi. Apalagi, saat ini semua sedang memulaianya dari awal karena Covid-19. Masa transisi Adaptasi Kebiasaan Baru tentu menjadi sebuah momentum dimana Ekonomi Kreatif ikut menggerakan kembali kepariwisataan Indonesia,” ungkap Direktur Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif, Muh. Ricky Fauziyani.
Diinisiasi Direktorat Pengembangan SDM Ekonomi Kreatif, sosialisasi tersebut diformat dalam ‘Strategi Peningkatan Kualitas SDM Ekonomi Kreatif yang Unggul dan Berdaya Saing melalui Blended Learning System’. Menguatkan inspirasinya, beberapa narasumber kompeten pun dihadirkan. Selain Ricky, ada juga Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud Wikan Sakarinto.
Rasa optimisme industri pariwisata pun dikuatkan oleh materi dari Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Bidang Pengembangan Berkelanjutan dan Konservasi Frans Teguh. Inspirasi lain juga diberikan oleh Aktor Senior Indonesia Slamet Rahardjo Djarot. Bergabung juga Ketua Asosiasi Karyawan Film dan Televisi Indonesia Gunawan Paggaru, lalu Naswan Iskandar jadi perwakilan kaum akadmisi.
“Materi yang diberikan memang sangat variatif. Sejauh ini respon peserta sangat bagus. Mereka terlihat antusias. Setelah program ini, kami optimistis, para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif akan semakin produktif. Mereka akan menghasilkan banyak inovasi dan karya terbaik. Destinasi Banten tentu semakin menarik dengan beragam experience yang ditawarkannya,” terang Ricky lagi.
Peserta sosialisasi sangat beragam. Mereka bisa menikmati beragam paparan melalui beberapa platform. Sebab, sosialisasi ini dilakukan online dan offline sekaligus. Untuk online, peserta memiliki alternatif untuk mengakses materinya melalui kanal Youtube. Ricky menambahkan, program ini memiliki posisi strategis untuk menghasilkan banyak inovasi.
“Kegiatan ini dilakukan secara daring dan konvensional sekaligus. Dengan daring, masyarakat luas bisa leluasa mengakses beragam informasi yang disampaikan,” lanjut Ricky lagi.
Diikuti oleh beragam stakeholder pariwisata dan ekonomi kreatif, kegiatan ini jadi media perkenalan sistem pembelajaran secara daring dan konvensional sekaligus. Nantinya peserta akan dipertemukan di dalam sistem pelatihan berbasis kompetensi. Mereka juga mendapatkan akses program sertifikasi kompetensi dan aplikasi microweb site. Apalagi, program tersebut mendukung Blended System.
Lebih lanjut, aplikasi tersebut berisi beragam konten. Selain Silabus, ada juga Modul Pembelajaran, lalu Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Konten lainnya Okupasi hingga data tenaga kerja yang mengikuti program ini. Aplikasi tersebut nantinya akan tergabung dalam website Kemenpar dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
“SDM pariwisata dan ekonomi kreatif yang handal akan terus tumbuh. Skill mereka sangatlah lengkap. Kompetitifnya SDM pariwisata dan ekonomi kreatif tentu akan membuat destinasi cepat pulih setelah vakum karena pandemi Covid-19,” tutupnya.(*)