JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Direktur RSUD Bung Karno (RSBK) Kota Surakarta Wahyu Indianto mengimbau seluruh tenaga kesehatan menerima pemberian vaksin COVID-19, karena pembuatan produk tersebut sudah melewati uji klinis sehingga aman untuk manusia.
“Kenapa menolak, vaksin kan aman. Setiap obat termasuk vaksin kan melewati proses uji preklinik dan uji klinik,” katanya di Solo, Senin.
Ia mengatakan pada uji preklinis, vaksin tersebut diujikan pada hewan. Menurut dia, tujuannya untuk menentukan berapa besar dosis dan tingkat kematian pada hewan tersebut.
“Sesudah itu uji klinik pertama untuk menentukan dosis pada manusia. Ini untuk memperoleh dosis idealnya, kemudian uji klinik kedua dan ketiga. Setelah itu vaksin aman dipasarkan dan di situ masuk ke uji klinik keempat, yaitu pascapemasaran. Dipantau di situ,” katanya.
Ia mengatakan penggunaan vaksin COVID-19 juga sudah melalui persetujuan dari WHO, sehingga aman untuk didistribusikan kepada masyarakat termasuk tenaga kesehatan yang menjadi penerima vaksin di tahap pertama.
Untuk pemberian vaksin pada tenaga kesehatan, saat ini pihaknya sudah mendaftarkan sekitar 250 pegawai yang ada di RSBK. Bahkan, para pegawai yang didaftarkan bukan hanya dari tenaga kesehatan, tetapi juga staf administrasi hingga tenaga kebersihan.
“Mereka secara umum menerima,” katanya.
Sementara itu, Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo mengatakan jika ada masyarakat termasuk tenaga kesehatan yang menolak pemberian vaksin, merupakan hak pribadi mereka.
“Menolak itu hak asasi mereka masing-masing, dari Dinas Kesehatan kan mengacu ke aturan pemerintah pusat. Sekarang baru uji kehalalan di MUI. Kalau yang menolak dari tenaga kesehatan ya nggak apa-apa, berarti sudah mampu membuat kekebalan tubuhnya sendiri, yang penting pemerintah sudah menyiapkan ya sudah, masa mau dipaksa,” katanya. (fid/ant)