Tanggul Jebol, Banjir Bandang Landa Mangkang

Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang membuat Sungai Bringin tak mampu menampung debit air. Akibatnya, tanggul di RT 2 RW 3 Kelurahan Mangkang Wetan Jebol, Rabu (22/11) sekitar pukul 17.00.

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang membuat Sungai Bringin tak mampu menampung debit air. Akibatnya, tanggul di RT 2 RW 3 Kelurahan Mangkang Wetan Jebol, Rabu (22/11) sekitar pukul 17.00. Tanggul jebol tersebut cukup membuat warga kepanikan karena mengakibatkan banjir bandang menerjang permukiman rumah warga hingga ketinggian 1 meter.

Berdasarkan informasi sementara tidak mengakibatkan korban jiwa dalam insiden banjir bandang di Mangkang Wetan ini. Namun demikian kerugian meteriil diperkirakan cukup banyak karena sejumlah temboh rumah warga jebol akibat diterjang banjir bandang ini.

Belum diketahui data secara resmi mengenai inventarisasi warga akibat dampak banjir tersebut. Namun informasi sementara dari petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, menyebut jumlah kurang lebih 100 kepala keluarga (KK) yang terkena dampak banjir bandang tersebut.

Terdapat kurang lebih 200 balita, 70 lansia harus diungsikan. RUmah rusak parah 10 unit, dan rumah rusak ringan 30 unit. “Ini data sementara, masih dilakukan penanganan,” kata salah seorang petugas BPBD Kota Semarang, tadi malam.

iklan
Baca juga:  KIM Plus Daftarkan Respati - Astrid di KPU Surakarta, Disusul PDIP Usung Teguh Prakosa - Bambang 'Gage'

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Agus Harmunanto memastikan tidak ada korban jiwa dalam banjir bandang di Kelurahan Mangkang Wetan. “Tidak ada korban, itu karena memang arus biasa, kalau arus dari arah Ungaran sebelah barat deras, maka alirannya akan masuk ke sungai Beringin. Tepatnya di RT 2 RW 3 Kelurahan Mangkang Wetan, tanggulnya jebol. Airnya masuk ke rumah- rumah warga setinggi kurang lebih 1 meter,” kata Agus.

Dikatakannya, air yang meluber akibat tanggul jebol tersebut kemudian masuk ke permukiman rumah warga. Air yang menerjang rumah warga tersebut bercampur dengan limbah, sehingga beberapa tembok rumah warga jebol. “Karena bercampur air limbah, tekanan airnya cukup kuat sehingga mengakibatkan kerusakan materiil di rumah warga,” katanya.

Baca juga:  Perbaiki Tanggul Jebol, Pelindo Siapkan 3.600 Sand Bag

Pihaknya langsung menerjunkan tim untuk melakukan penanganan darurat. Petugas telah melakukan evakuaasi terhadap warga dan penanangan untuk membendung tanggul jebol. “Sementara kami berikan bendungan menggunakan karung-karung berisi pasir di titik tanggul yang jebol. Ini penanganan sementara untuk mengantisipasi kalau airnya tambah deras ataupun ada hujan susulan. Bendungan karung itu untuk meminimalisasi agar air bisa dikendalikan,” katanya.

Hingga pukul 19.00, lanjut Agus, air yang masuk di permukiman warga sudah berangsur surut. Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang dan mengecek di lokasi tanggul. “Selain itu untuk bantuan kepada warga yang terkena dampak juga sudah dikirim bantuan logistik. Ada dua RT di RW 3 Mangkang Wetan. Sementara tidak ada mengungsi, karena airnya sudah surut. Hanya saja perlu membersihkan lumpur, karena memang air limbah. Besok pagi akan dilakukan kerja bakti bersama-sama untuk membersihkan lumpur bekas limbah tersebut,” terangnya.

Baca juga:  Perlu Strategi Pencegahan yang Menyeluruh Menyikapi Potensi Peningkatan Kasus Positif Covid-19

Pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas PU jika dibutuhkan alat berat, termasuk jika dipelukan bantuan air bersih akan berkoordinasi dengan PDAM. Sedangkan untuk menyemprot lumpur-lumpur di permukiman warga ini akan meminta bantuan Dinas Pemadam Kebakaran. “Ya memang namanya ini banjir bandang, tapi intensitas dan ketinggiannya tidak seperti banjir bandang. Airnya memang deras, jadi tembok yang nggak kuat ya jebol,” katanya.

Untuk inventarisasi kerusakan rumah warga belum bisa dilakukan karena kondisinya sudah gelap. “Yang jelas tidak ada korban jiwa, hanya kerusakan materiil. Besok dilakukan kerja bakti secara gotong royong untuk membersihkan lumpur di rumah-rumah warga,” katanya. (Sgt/cr7)

iklan