Wahai Kader Ansor-Banser Pegang Teguh Empat Karakter Ini

Kader Ansor melakukan atraksi saat apel Banser saat apel Banser di Alun-alun Brebes, Jawa Tengah. Foto: HUMAS FOR JPNN

JATENGPOS.CO.ID. BREBES – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengajak kepada Ansor dan Banser Kabupaten Brebes untuk memegang teguh empat karakter. Karakter tersebut harus dilaksanakan oleh seluruh anggota Banser dan Ansor dari lini organisasi tanpa terkecuali demi tercapainya tujuan organisasi.

”Sebagai kader, Ansor-Banser harus memegang teguh empat karakter Banser,” tegas Yaqut Cholil Qoumas saat memimpin Apel Banser se Kabupaten Brebes di Alun-alun Brebes, Sabtu (20/1).

Gus Yaqut, panggilan akrabnya, menjelaskan, keempat karakter tersebut yakni pertama karakter kepemudaan. Sebagai kader Banser dan Ansor harus memiliki jiwa muda, meskipun potonganya tua. Meskipun rambutnya tidak lagi hitam tapi bila semangatnya masih muda layak menjadi Banser dan Ansor.

Kedua, lanjut dia, yakni karakter kerakyatan. Dimana sebagai Banser-Ansor harus bermanfaat bagi rakyat sekitar. Karena itu, harus bekerja sama dengan pemerintah, bantu program-program pemerintah demi kesejahteraan rakuyat. Bila menemui orang yang susah, Banser dan Ansor harus menjadi orang yang pertama kali turun untuk menolong mereka.

iklan
Baca juga:  Pelatihan Penguatan Pemerintah Kecamatan dan Desa dalam hal Kerja Sama Desa untuk Kegiatan Air Minum dan Sanitasi

Ketiga, lanjut dia, karakter keislaman. Sebagai kader Banser dan Ansor harus mengawal para kiai, ulama, selain mengawal NKRI. Mengawal ulama, dengan cara turut mendakwahkan agama Islam yang menebarkan kedamaian bukan Islam yang mengajak permusuhan. Di luar negeri, contoh Negara Suriyah, dan Irak menjadi kacau balau karena mereka salah memahami nilai keislaman. ”Harus kita ikuti para ulama dan kiai yang membawa nilai islam yang sejuk, yang damai, yang rahmatan lil alamin,” ajaknya penuh semangat.

Keempat, karakter kebangsaan. Sebagai kader Ansor dan Banser tidak boleh mundur sejengkalpun bila ada ancaman ada dihadapan kita yang mau menghancurkan NKRI. Harta, jiwa dan raga, kita pertaruhkan untuk NKRI.  ”Jangan mundur sejengkalpun, jangankan hanya jiwa, raga, nyawapun harus kita korbankan untuk NKRI. Harga diri kita sudah diinjak-injak oleh mereka yang mau mendirikan agama Islam di Indonesia, maka apapun harus kita pertaruhkan untuk NKRI,” tandasnya.

Baca juga:  Persoalan Stunting Diharapkan Jadi Perhatian Serius Pemprov Jateng

Sementara iti, untuk mempertahankan NKRI bukan hanya tugas TNI dan Polri tapi tugas semua kader Banser dan Ansor. Sebab, NKRI didirikan atas andil juga para ulama-ulama Nahdlatul Ulama, seperti mbah Hasim Asy’ari, Mbah Bisri Samsuri dan ulama lain serta para santri. ”Apabila ada kelompok-kelompok yang ingin mengubah idiologi Pancasila, harus kita lawan,” tegas Gus Yaqut.

Ketua PC GP Ansor Brebes Ahmad Munsip menjelaskan, apel kesetian NKRI Banser-GP Ansor di alun-alun Kabupaten Brebes diikuti lebih dari 5.000 peserta. Apel kesetian mengusung tema ”Pemuda Kini Jaga NKRI” digelar sebagai bentuk kesiapsiagaan GP Ansor untuk melawan kelompok-kelompok yang ingin mengganggu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca juga:  BMKG Sebut Curah Hujan di Jateng Wilayah Selatan Masih Tinggi

Apel diwarnai pula dengan berbagai atraksi kanuragan, marcing band, baris berbaris serta kesenian tradisional. Tampak hadir, Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah Sholahudin, Rois Syuri’ah PCNU Brebes KH Aminudin Mashudi, Ketua Tanfidziah PCNU Brebes KH Athoillah Syatori, Bupati Brebes Idza Priyanti dan jajarannya. (fid/ded/fat/jpnn/muz)

iklan