JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Jalan Boyolali-Magelang sempat terputus akibat tertutup tanah longsor, di Desa Jrakah, Kecamatan Selo, Boyolali, Senin (22/1). Tanah longsor itu pun sempat menghambat aktivitas ekonomi warga di lereng gunung Merapi-Merbabu tersebut.
Longsor terjadi disejumlah titik di wilayah Kecamatan Selo. Namun yang paling besar terjadi di Dukuh Jarak, Desa Jrakah. Longsor menutup seluruh badan jalan sepanjang sekitar 50 meter dengan ketebalan material sekitar 2 meter. Sedangkan di Dukuh Tritis, tanah longsor hanya separuh badan jalan yang tertutup.
Tanah longsor terjadi setelah intensitas hujan cukup tinggi mengguyur wilayah tersebut. Tebing di sisi jalan itu longsor. Akibat kejadian tersebut, jalur menuju arah Magelang atau sebaliknya dari Magelang ke arah Boyolali, tertutup untuk seluruh kendaraan.
Senin (22/1) pagi, Tim Siaga Bencana Desa Jrakah dibantu warga, jajaran kepolisian, TNI langsung bergotong-royong membersihkan material longsor. Pembersihan material dilakukan dengan menggunakan peralatan tradisional seperti cangkul, dan sekop.
Selama pembersihan berlangsung, deretan kendaraan baik sepeda motor maupun mobil terlihat antri, dari kedua arah. Mereka menunggu hingga pembersihkan selesai dan jalan dapat dilewati lagi.
Longsor di wilayah Dukuh Jarak di dekat jembatan gantung Dukuh Sepi tersebut terjadi Minggu (21/1) malam sekitar pukul 20.00 WIB. Berkat gerak cepat warga dan petugas, timbunan material tanah yang menutup jalan dapat disingkirkan.
Sekitar pukul 09.30 WIB, akses jalan sudah bisa dilalui kendaraan lagi. Namun mereka tetap harus ekstra hati-hati karena jalan licin dan melintas harus bergantian. Kondisi jalanya juga sedikit menanjak, sehingga ada sejumlah kendaraan yang sempat ban-nya selip.
Camat Selo, Jarot Purnomo, mengatakan tebing setinggi sekitar 15 meter disisi jalan longsor terjadi setelah turun hujan yang terus mengguyur kawasan tersebut. “Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini. Material longsor sempat menutup akses jalan, namun sudah bisa dibuka lagi setelah dilakukan gotong-royong bersama,” ujar Jarot kepada wartawan.
Sementara itu pengawas jalur Boyolali-Magelang, Dinas Bina Marga Provinsi Jateng, Sumarwan, meminta masyarakat dan pengguna jalan agar tetap waspada saat melintas di jalur SSB. Pasalnya, di musim penghujan di jalan tersebut rawan terjadi tanah longsor.
Tanah longsor juga terjadi di jalur wisata Solo-Selo-Borobudur (SSB) tersebut pada Minggu (21/1) pagi. Lokasinya di sebelah timur Selo Pass dan sempat menutup seluruh badan jalan juga. Namun warga bersama petugas segera bertindak cepat menyingkirkan material tanah. (aji/saf)