JATENGPOS.CO.ID, BOYOLALI – Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali menyebutkan sebanyak 8.551 tenaga pendidik atau guru telah mengikuti program vaksinasi sesuai prioritas tahap kedua mendukung kegiatan pembelajaran tatap muka (KTM) yang mulai digelar, di wilayahnya, Maret 2021.
Tenaga guru yang menjadi prioritas vaksinasi COVID-19, di Boyolali, yakni tingkat TK, Paud, dan SD total sebanyak 8.551 sasaran yang sudah divaksin dosis pertama, kata Kepala Dinkes Boyolali, Ratri S Survivalina, di Boyolali, Jumat.
Namun, untuk tenaga guru yang sudah menjalani vaksinasi dosis kedua baru 2.000 sasaran, sedangkan sisanya masih menunggu waktunya vaksin.
Ratri menjelaskan untuk kegiatan vaksinasi untuk guru SMP akan dilaksanakan selanjutnya. Jumlah sasaran untuk gurun SMP di Boyolali 2.762 sasaran, tetapi yang baru divaksin sebanyak 100 sasaran, dan guru SMA total ada 2.920 sasaran.
Menurut dia, kegiatan vaksinasi COVID-19, di Boyolali, untuk sementara baik tahap satu dan dua total dosis satu sebanyak 21.314 sasaran, sedangkan dosis kedua sebanyak 6.745 sasaran.
“Jumlah total masyarakat di Boyolali masuk data vaksinasi sebanyak 232.952 sasaran, yang sudah divaksin 21.314 sasaran, sedangkan belum divaksin 211.638 sasaran,” katanya.
Menurut dia, program vaksinasi terus dilaksanakan sesuai tahapan dan ketersediaan vaksin di Boyolali. Tahap pertama tenaga Nakes, dan tahap kedua untuk pelayanan publik yang masih proses termasuk untuk kelompok lansia dan guru.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali Darmanto menjelaskan kegiatan vaksinasi untuk guru di Boyolali untuk mendukung kegiatan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) sebagai syarat mutlak sekolah di wilayahnya.
“Sekolah yang melaksanakan uji coba PTM syaratnya, guru harus sudah divaksin dua kali, dan daerahnya zona hijau COVID-19,” kata Darmanto.
Selain itu, kegiatan uji coba PTM dilakukan dengan izin dari orang tua siswa di sekolah dasar (SD) di zona hijau atau daerah tanpa kasus COVID-19 yang guru-gurunya sudah menjalani vaksinasi dua kali.
“Jumlah guru yang sudah menjalani vaksin dua kali di Boyolali, ada 2.000 orang. Guru itu, yang diizinkan melakukan PTM dengan para siswanya. Jika siswa tidak diizinkan oleh orang tua, mereka tetap diberikan pembelajaran di rumah secara daring,” kata Darmanto.
Sebelumnya, sebanyak 57 sekolah dasar negeri yang tersebar di 22 kecamatan di Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, mulai menjalankan uji coba PTM dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan COVID-19. (fid/ant)