24.4 C
Semarang
Jumat, 15 Agustus 2025

Mentan Kawal Panen Raya dan Gerakan Serap Gabah Petani

JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus mengawal panen raya padi dan Gerakan Serap Gabah Petani di semua daerah Indonesia untuk mengoptimalkan hasil panen guna menjamin stok beras nasional dan menstabilkan harga gabah/beras petani.

“Pertanian adalah menjadi jawaban dari aktivitas-aktivitas pemerintah yang secara kasat mata meningkatkan kesejahteraan rakyat. Hari ini bersama Pak Gubernur membuktikan bahwa pertanian begitu keras didorong pemerintah dan produktivitasnya cukup bagus. Lalu bagaimana serapannya? Kita dorong semua stakeholder yakni Bulog, PT. RNI dan penggilingan serta pihak swasta untuk menyerap gabah petani dengan harga sesuai HPP (harga pembelian pemerintah),” kata Mentan dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Baca juga:  Rumah Pribadi Bupati Probolinggo Tertutup Rapat Usai OTT

Mentan Syahrul Yasin Limpo atau akrab disingkat SYL melakukan panen raya padi dan gerakan serap gabah bersama Gubernur Sumatera Selatan di Desa Srikaton, Kecamatan Buay Madang, Kabupaten OKU Timur, Sabtu.

Ia menjelaskan upaya pemerintah tidak hanya sampai pada tahap peningkatan produksi, namun juga meningkatkan penanganan pascapanen yakni dryer dan Rice Milling Unit (RMU) atau penggilingan sehingga beras yang dihasilkan petani berkualitas tinggi dan mudah diserap dengan harga yang memberikan keuntungan.

Dengan demikian, secara bertahap pemerintah meningkatkan kesejahteraan petani dan sektor pertanian semakin terdepan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.

“Sesuai arahan Presiden Jokowi, tidak hanya budi daya kami dorong, tapi juga pascapanennya salah satunya kualitas RMU sehingga beras yang dihasilkan dalam packaging dan kualitas yang bagus dan juga harganya tidak di luar HPP,” jelasnya.

Baca juga:  Agresivitas Testing dan Tracing Harus Diimbangi Kesiapan Fasilitas dan Tenaga Kesehatan

Menteri SYL menegaskan pemerintah berkomitmen membantu petani agar tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan prasarana dan sarana produksi padi hingga menangani pascapanen agar harga gabah/beras tetap terjaga.

Oleh karena itu, Kementan terus bekerja sama dengan perbankan menyediakan fasilitas permodalan kredit usaha rakyat (KUR).

“Selain bantuan bersumber dari dana APBN, Kementan bersama perbankan menyediakan fasilitas KUR untuk meningkatkan produksi dan secara mandiri melakukan pengembangan usaha tani dengan skala ekonomi tertentu yang menguntungkan,” kata dia. (fid/ant)


TERKINI

Bidpropam Polda Jateng Jualan Beras Murah

LBH Ansor Dampingi Korban Demo Pati

Kolam Ombak Rujukan Wisatawan Saat Liburan

Terapkan SIRANUM untuk Pengarsipan Dapeu

Perangi Narkoba Sejak Dini 20 Duta Dikukuhkan

Rekomendasi

Lainnya