JATENGPOS.CO.ID. TEGAL- Abrasi yang terjadi di wilayah Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tegal tidak hanya mengikis daratan, tapi juga merusak sejumlah rumah warga di Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, Kabupaten Tegal. Bahkan, ada beberapa bangunan rumah yang sudah hancur dan pemiliknya mengungsi.
Salah satu pemilik rumah yang rusak, Kardian,55, menuturkan, abrasi bertambah parah sejak lima tahun terakhir.
“Tadinya jarak laut dengan rumah saya sekitar 30 meter. Tapi sekarang (daratan) sudah habis,” kata Kardian, Senin (22/1).
Rumah Kardian yang berada di RT 25, RW 10 mengalami kerusakan di bagian dapur karena gerusan ombak. Bagian temboknya sudah roboh. Meski begitu, rumah tersebut masih ditempati Kardian bersama istrinya.
“Takut si takut tapi mau pindah ke mana. Hanya punya rumah ini,” ucapnya.
Menurut Kardian, selain rumah miliknya, sejumlah rumah tetangganya juga mengalami kerusakan karena abrasi yang kian parah. Beberapa di antaranya sudah ditinggal pemiliknya. “Ada yang sudah pindah,” ujarnya.
Anggota DPRD Kabupaten Tegal dari Fraksi PKS Bakhrun sebelumnya mengungkapkan, dari 27 kilometer panjang Pantai Kabupaten Tegal, 8 kilometer di antaranya sudah terkikis abrasi.
Daratan yang terkikis tersebut mulai dari Desa Maribaya, Kecamatan Kramat, serta Desa Sidaharja, Purwahamba, dan Bojongsana di Kecamatan Suradadi. Dia meminta pemerintah menggencarkan penananaman mangrove untuk mencegah semakin banyak daratan yang hilang karena tergerus abrasi selain pembangunan pemecah gelombang.
“Bangunan pemecah gelombang mudah hancur jika selalu diterjang ombak. Harus dicari solusi lain. Kami mengimbau agar ada gerakan penanaman pohon mangrove dan setelah ditanam benar-benar dipelihara dengan baik,” tandasnya. (yer/ima/jpnn/muz)