JATENGPOS.CO.ID, MAKKAH – Selain menjalankan rukun dan wajib haji, ada baiknya jamaah haji Indonesia di tanah suci mengetahui tempat-tempat mustajab di Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Di dua masjid suci ini ada 7 tempat mustajab yang harus dikunjungi. Sebab barang siapa yang berdoa di tempat itu doanya dikabulkan Alloh SWT. Satunya lagi tempat mustajab adalah di kawasan Arofah, Muzdalifah, dan Mina. Jadi di tanah haram Makkah-Madinah ada 8 tempat mustajab.
Bejan Syahidan, wartawan Jateng Pos dari Makkah Almukarromah, melaporkan, dari 8 tempat mustajab itu, 6 diantaranya berada di masjidil Haram. Sedang satunya di masjid Nabawi. Satunya lagi di Arofah, Muzdalifah, dan Mina. Jamaah haji dan umroh pada umumnya berburu 8 tempat tersebut. Mereka mentarget harus bisa menggapainya untuk mendoakan hajat-hajat yang dibawanya. Meskipun tidak mudah mengingat tempat-tempat tersebut jadi rebutan.
Enam tempat mustajab di masjidil Haram, diantaranya:
1. Multazam
Multazam adalah tempat antara sudut Hajar Aswad dan pintu Ka’bah. Lebarnya sekitar 2 meter. Multazam merupakan tempat paling utama di Tanah Suci. Maka cucurkanlah air mata seraya memohon ampunan kepada Allah Swt. Apabila memungkinkan, pegang pula pintu Ka’bah. Mintalah kebaikan dan kebahagiaan untuk dunia dan akhirat.
2. Hijir Ismail
Letaknya di bawah Mizab atau pancuran Ka’bah (talang air). Talang air ini terletak di Hijir Ismail. Pada zaman Nabi Ibrahim As, Mizab belum ada. Talang ini dibuat oleh Suku Quraisy bersamaan dengan dibuatnya atap Ka’bah. Di bagian depannya tertulis lafal bismillahi ar-rahman ar-rahim. Sedangkan, di sisi kirinya tertulis kalimat dalam bahasa Arab yang artinya, “talang ini diperbaharui pelayan dua Tanah Suci, Fahd bin Abdul aziz Al Sa’ud, Raja Arab Saudi.” Usai bertawaf, jemaah haji atau umrah biasanya menyempatkan diri berlama-lama memanjatkan doa di sini. Tapi musim haji 2023, hijir Ismail ditutup karena perbaikan.
3. Rukun Yamani
Rukun Yamani adalah pojokan sebelum Hajar Aswad. Rukun adalah sandi atau tiang, yakni empat sudut Ka’bah yang diberi nama Rukun Aswad, Rukun Iraqi, Rukun Syami, dan Rukun Yamani. Rukun Aswad dikenal dengan Hajar Aswad yang merupakan posisi “batu hitam” yang paling banyak dituju orang untuk menciumnya. Menurut sebagian riwayat Hajar Aswas adalah batu yang menggantung setinggi 1,5 meter dari atas tanah. Saat Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail mendapat perintah dari Allah untuk meninggikan pondasi Ka’bah, Hajar Aswad dijadikan salah satu fondasi.
4. Di Dalam Ka’bah
Meski bagian dalam Ka’bah tak bisa dimasuki oleh sembarang orang, namun ruangan ini dipercaya sebagai tempat yang mustajab untuk berdoa. Rasulullah Saw pernah membawa Aisyah Ra ke Hijir Ismail saat Aisyah meminta izin untuk salat di dalam Ka’bah. Saat itu, Rasullah Saw bersabda, “salatlah di sini kalau ingin salat di dalam Ka’bah, karena ini termasuk bagian dari Ka’bah.” Karena itu, tidak dibenarkan seseorang bertawaf dalam area Hijir Ismail, karena Hijir Ismail merupakan bagian dari Ka’bah.
5. Sai antara Sofa dan Marwah
Sai adalah berjalan sebanyak 7 kali putaran antara Bukit Shafa dan Marwah. Prosesnya dilakukan setelah tawaf, dimulai dari Bukit Shafa dan diakhiri di Bukit Marwah. Tak ada bacaan wajib, namun disarankan berdoa sesuai kemampuan dan beristigfar.
6. Belakang Maqam Ibrahim
Jika berhaji atau umrah, sesudah melaksanakan tawaf tujuh putaran dan berdoa sejenak di Multazam, umat Islam disunahkan salat di belakang Maqam Ibrahim. Maqam Ibrahim sendiri lokasinya masih di dekat Ka’bah, tak jauh dari Multazam. Doa di sini juga mustajab.
7. Raudah
Kemudian di Masjid Nabawi Madinah terdapat Raudah (taman surga). Yaitu tempat antara mimbar dan kediaman Rasulullah Muhammad Saw. Semasa beliau hidup, lokasi ini menjadi salah satu tempat istimewa bagi masyarakat muslim. Doa yang dipanjatkan di Raudah diyakini akan dikabulkan Allah Swt. Untuk mencapai Raudah yang menjadi dambaan, umat Islam harus berebut sebelum masuk ke tempat itu untuk salat, zikir, berdoa, dan membaca Al-Qur’an.
8. Arofah, Muzdalifah dan Mina
Yang kedelapan adalah Arofah, Muzdalifah, dan Mina. Arofah adalah bukit tempat wukuf jamaah haji. Dalam riwayat disebutkan, sebaik-baik doa adalah di Arofah saat wukuf. Sedangkan Muzdalifah, kawasan antara Mina dan Arafah. Lokasinya sekitar 10 km dari Makkah. Muzdalifah panjangnya kurang dari 4 km, berada pada satu wilayah sempit antara dua gunung yang berdekatan setelah Arafah. Sedangkan Mina, kawasan berbukit panjangnya 3-5 km, letaknya antara Mekah dan Muzdalifah. Jaraknya dari Mekah sekitar 7 km. Di Mina terdapat jamarat untuk melempar jumroh. (*)