JATENGPOS.CO.ID, JAKARTA – Jokowi kian mesra dengan Golkar. Ditandai masuknya Airlangga dan Idrus dalam kabinet, menunjukkan sinyal politik menggelitik ala Jokowi. Akankah berarti Jokowi tengah memastikan posisinya aman dengan Golkar ?
Pengamat politik dari Indonesian Public Institute Karyono Wibowo menilai sinyal politik yang dapat dibaca seiring keputusan Presiden Jokowi menunjuk Idrus Marham masuk di Kabinet Kerja adalah Presiden ingin semakin “mesra” dengan Golkar.
“Dengan masuknya Idrus Marham di kabinet pemerintahan menggantikan posisi Khofifah yang kini menjadi bakal calon Gubernur Jawa Timur, sementara Airlangga Hartarto tetap dipertahankan di kabinet, maka pesan politik yang dapat dibaca adalah adanya kecenderungan Presiden Joko Widodo semakin ‘mesra’ dengan Golkar,” ujar Karyono dihubungi di Jakarta, Rabu.
Dia menilai, masuknya Idrus menjadi Menteri Sosial dalam perombakan terbatas bisa jadi merupakan hasil negosiasi politik di internal Golkar.
“Boleh jadi posisi menteri tersebut sebagai kompensasi lepasnya posisi sekjen yang dijabat selama beberapa periode. Selain itu, kemungkinan ada ‘deal’ juga dengan dukungan Golkar ke Khofifah di Pilgub Jatim,” kata Karyono.
Namun terlepas dari “deal” dan negosiasi politik di internal Golkar, dengan bertambahnya kader Golkar di kabinet, kata dia, Jokowi tengah berhitung posisi pemerintahannya masih aman.
Sebab dengan masuknya Idrus di Kabinet, berarti ada tiga kader Golkar yang menjadi menteri. Hal itu semakin memastikan dukungan Golkar terhadap pemerintahan Jokowi. (drh/ant)