Adaptation Fund Sasar Delapan Kelurahan

BEBER PROGRAM – Wali Kota H Afzan Arslan membeberkan kemitraan Pemkot Pekalongan dalam program Adaptation Fund. (didik teguh)

JATENGPOS.CO.ID,  PEKALONGAN – Sebanyak 8 kelurahan di Kota Pekalongan yang terdampak banjir dan rob jadi sasaran program Adaptation Fund (AF) oleh Lembaga Kemitraan Jakarta. Kedelapan kelurahan itu yakni Kelurahan Panjang Baru, Panjang Wetan, Kandang Panjang, Bandengan, Krapyak, Padukuhan Kraton, dan Degayu di Pekalongan Utara dan Kelurahan Pasirkratonkramat,  Pekalongan Barat. Adaptation Fund merupakan program pembiayaan proyek dan program yang membantu masyarakat rentan di negara berkembang untuk beradaptasi dengan perubahan iklim yang didirikan berdasarkan protokol Kyoto dari konvensi kerangka kerja PBB tentang perubahan iklim (UNFCCC).

“Kota Pekalongan terdampak perubahan iklim menjadi daerah yang mendapatkan perhatian dari Lembaga Kemitraan (Patnership for Governance Reform) untuk mendapat bantuan penanganan banjir rob sebesar Rp 86 Miliar melalui program Adaptation Fund (AF),” terang Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan saat  membuka kegiatan Kick Off Meeting Program Adaptation Fund Pekalongan Tingkat Kelurahan di Hotel Dafam Kota Pekalongan, Kamis (9/12)

Wali Kota mengapresiasi program yang membantu Kota Pekalongan menangani kerusakan lingkungan karena perubahan iklim. Program Adaptation Fund  dikoordinasikan di tingkat kelurahan yang terdampak bencana banjir dan rob. “Kegiatan ini melibatkan LPM, BKM, RT/RW dan tokoh masyarakat. Peran serta  masyarakat bersama-sama mengawasi, menjaga, serta merawat lingkungan untuk meminimalisir dampak perubahan iklim yang terjadi,” imbuh H Afzan Arslan.

Sementara itu, Team Leader Project Adaptation Fund Kota Pekalongan, Dadang Hilman menjelaskan,  kerjasama dengan skema pendanaan Adaptation Fund (AF), Kemitraan melaksanakan program pendekatan 3S (safekeeping – surviving – sustaining). Program ini nantinya akan berjalan selama 3 tahun ke depan. “Ini merupakan proyek pertama yang dilakukan Kemitraan Jakarta di tingkat Kota. Di Kota Pekalongan, kita fokus pada banjir rob di 8 kelurahan,” cetus  Dadang.

Komponen Intervensi fisik dalam program AF ini di antaranya perlindungan pesisir terhadap abrasi dan terehabilitasi. Diantaranya pengembangan mangrove,  sedimentasi pantai dan pelibatan mayarakat wilayah pesisir. Dampak yang diharapkan menurunnya abrasi pantai, terbentuknya sedimen untuk mempertahankan garis pantai, terehabilitasinya kawasan Pusat Informasi Mangrove dan terlindunginya ekosistem pesisir Kota Pekalongan. Selain itu, pengelolaan sampah atau limbah, fasilitas sanitasi umum dan pengembangan urban farming. Sementara intervensi nonfisik, kegiatan yang akan dilakukan di antaranya peningkatan kapasitas dalam menghadapi perubahan iklim. “Kita ingin lindungi pesisir pantai dari rob. Urban farming seperti pengembangan program kampung iklim (proklim), peningkatan pengetahuan masyarakat terkait pengelolaan sampah, ekowisata dan sebagainya,” tukas Dadang. (Laila/didik)