JATENGPOS. CO. ID, SEMARANG – Sosok Ade Bhakti yang saat ini merupakan aparatur sipil negara (ASN) dengan jabatan sebagai Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, menduduki peringkat pertama dengan hasil 22,3 persen untuk Calon Wakil Wali Kota.
Hal tersebut dikatakan oleh Suftanyo Peneliti The Republic Institute pada kegiatan Ngobrol Politik yang dihelat Forum Wartawan Provinsi & DPRD Jateng (FWPJT), di setos Cafe Semarang, Kamis (16/5).
Dikatakan Sufyanto sosok Ade Bhakti terbilang sangat fenomenal, apalagi, jika dilihat dari datanya, pemilih di Kota Semarang, untuk ASN nya sangat besar yakni sekitar enam persen.
“Dengan persentase tersebut jelas bisa membuat nama Ade Bhakti meroket di urutan pertama survei. Pasalnya, ASN adalah bagian dari leader opinion yakni menjadi pemimpin opini di maisng-masing lingkungan,” katanya.
Jika dilihat dari konteks media sosial Ade Bhakti adalah aktor yang memiliki follower (pengikut) yang besar, bukan berarti pengikut yang terdaftar dalam akun media sosial tapi pengikut di lingkungan sekitar.
Di lingkungan masyarakat Kota Semarang, Ade Bhakti juga dikenal sebagai ASN muda yang mempunyai terobosan, responsif dan merakyat dan kinerjanya pun sangat diterima oleh masyarakat.
“Apalagi masalah yang dihadapi masyarakat Kota Semarang ini yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari misalnya soal kritik pembagian bansos yang tidak adil atau permasalahan infrastruktur saluran air. Ade Bhakti terlihat bisa menjawab permasalahan yang dihadapi masyarakat dengan cara turun langsung ke lapangan,” terang Sufyanto.
Senada, Pengamat Politik Undip, Wahid Abdulrahman menyebut jika Ade Bhakti cukup masif dalam bermedia sosial dan cukup responsif terhadap keluhan masyarakat.
“Grassroot itu menjadi PR nya sosok Ade Bhakti. Dan kalau saya lihat belum bisa ke Wali Kota, beliau lebih tepat jika mendaftar calon wakil wali kota. Tapi yang namanya politik itu kan dinamis dan bisa berkembang dan berubah setiap saat,” katanya.
Di Singgung banyaknya minat para tokoh untuk mendaftar pada bursa pilkada 2024, khususya bakal calon wali kota Semarang dan Bakal Calon Gubernur dan wakil Provinsi Jawa Tengah, Wahid menegaskan, itu merupakan bagian dari proses demokrasi yang sedang berjalan.
“Proses demokrasi berjalan salah satunya dengan banyak minat masyarakat mulai dari pejabat, tokoh masyarakat hingga selebriti untuk meminatkan dirinya mencoba kemampuan politinnya pada pemilihan pemimpin tingkat daerah atau nasional. Jadi wajar saja, apa yang tengaj terjadi di Kota Semarang dan Jawa Tengah pada rangkain pilkada tahun ini,” tutup Wahid Abdulrahman. (ucl/jan)