JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pembukaan rute internasional dari Bandara Ahmad Yani Semarang diharapkan tidak sekadar memfasilitasi warga lokal bisa bepergian ke luar negeri. Lebih dari itu harus dioptimalkan untuk mendatangkan wisatawan mancanegara.
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah mengatakan, status internasional sebuah bandara merupakan upaya meningkatkan perekonomian daerah untuk mendukung perekonomian nasional.
“Jadi tentu tidak bisa sekadar membuka rute internasional saja. Harus ada berbagai upaya untuk bisa mengundang penumpang asing untuk datang,” ungkapnya, Senin (6/10).
Data Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jateng, kunjungan wisatawan mancanegara ke Jawa Tengah pada tahun 2024 lalu tercatat sebanyak 593.168 orang.
Lima besar kabupaten/kota yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara adalah Kabupaten Magelang (296.916), Kabupaten Klaten (214.812), Kota Semarang (24.296), Kabupaten Jepara (18.858), dan Kota Surakarta (12.786).
Sarif pun menekankan pentingnya promosi daerah asal bandara untuk menarik wisatawan mancanegara.
“Promosi destinasi wisata dan potensi daerah harus digencarkan Pemerintah Provinsi, Pemkot dan Pemkab terkait, agar arus kedatangan wisatawan asing terus meningkat,” sebut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Bandara Jenderal Ahmad Yani kembali ditetapkan sebagai bandara internasional pada April lalu. Pada September 2025 bandara ini resmi melayani penerbangan internasional, dengan ditandai penerbangan perdana rute Kuala Lumpur–Semarang.
Meski demikian, Kementerian Perhubungan memberikan catatan, apabila dalam 24 bulan berturut-turut tidak terdapat penerbangan luar negeri dari bandara-bandara tersebut, status sebagai bandara internasional bakal dievaluasi.
Atas dasar itu, lanjut Sarif, pembukaan rute internasional ini harus dimaksimalkan untuk memperkuat maupun memperluas pasar wisata provinsi ini.
“Harus ada upaya pemasaran daerah yang komprehensif dan berkelanjutan untuk memperkenalkan potensi perdagangan, industri, pendidikan, wisata dan sebagainya,” kata pria yang akrab disapa Kakung ini.
Legislator dari daerah pemilihan (dapil) Banyumas dan Cilacap ini pun menginginkan, rute internasional yang ada tidak sekadar Malaysia atau kemudian Singapura.
“Jadi ini tugas bersama, selain dari manajemen bandara, juga dari pemerintah daerah, maupun masyarakat untuk sama-sama mengoptimalkan status internasional ini,” tandasnya. (adv)






