JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Melestarikan seni wayang menjadi salah satu bagian dari upaya memperkuat nilai-nilai kebangsaan.
Hal itu diungkapkan Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah Sarif Abdillah, Kamis (6/11).
Sarif menyebut, dalam pertunjukan wayang ada tuntunan dan tatanan nilai-nilai luhur yang dikemas dalam bentuk totonan dan bisa menjadi pegangan bagi semua dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Memang, upaya mempertahankan nilai-nilai budaya, karya seni dan nilai kehidupan berbangsa harus dilakukan bersama, di tengah semakin kuatnya arus modernisasi,” ujar Sarif Abdillah.
Wayang merupakan warisan budaya nusantara sekaligus warisan budaya dunia. Pengakuan ini diberikan UNESCO yang menetapkan wayang sebagai world herritage pada 7 November 2003. Tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai Hari Wayang Nasional.
Menurut Sarif, semua harus mampu mengajak semua generasi muda untuk mencintai kembali kebudayaan yang kita miliki, termasuk wayang.
“Karena pertunjukan wayang bukan sekadar tontonan, tetapi juga sarana untuk menanamkan nilai-nilai luhur dan budi pekerti kepada generasi muda,” sebut politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.

Sarif tak menampik, di era modern saat ini, kehidupan manusia telah mengalami banyak perubahan dan perkembangan, mulai dari teknologi, transportasi, komunikasi, pendidikan, hingga budaya.
“Dampak negatifnya budaya wayang mulai dilupakan dan tergerus oleh adanya budaya baru yang lebih modern,” kata pria yang akrab disapa Kakung ini.
Para generasi muda saat ini, kata Kakung, lebih suka bermain media sosial dan cenderung lebih menyukai budaya luar, mereka menganggap bahwa pertunjukan wayang adalah hal yang kuno.
“Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk memelihara dan meneruskan warisan budaya ini agar tetap lestari dan dapat dinikmati oleh generasi-generasi mendatang,” tegas legislator dari daerah pemilihan (dapil) Banyumas dan Cilacap ini. (ADV)











