Akademisi Undip Minta Sosialisasi KUR Pertanian Lebih Dimasifkan

Sejumlah pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjelaskan program kredit usaha rakyat (KUR) kepada nasabah di Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/11). PT. Bank Rakyat Indonesia memberikan program kredit usaha rakyat dengan bunga cukup rendah yaitu sebesar 12 persen untuk beberapa usaha rakyat yang salah satunya sektor pertanian. ANTARA FOTO/ Aloysius Jarot Nugroho/ama/pri.

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Koordinator Laboratorium Manajemen Agribisnis Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro Semarang, Jawa Tengah, Wiludjeng Roessali meminta sosialisasi mengenai kredit usaha rakyat (KUR) sektor pertanian lebih dimasifkan untuk membantu petani dalam hal permodalan.

“Sosialisasi yang masif itu diperlukan agar masyarakat atau petani paham dan jelas tentang mekanisme KUR tersebut,” katanya di Semarang, Senin.

Menurut dia, saat ini belum sesuai antara program dan pelaksanaannya, baik mekanisme maupun sosialisasi di lapangan.

Kendati demikian, ia mengapresiasi KUR sektor pertanian yang membantu petani memperoleh permodalan yang di dalamnya mempunyai banyak faktor yang terjadi terkait persoalan-persoalan teknis ke depan.


“Jadi sebenarnya pemerintah sudah bagus memberi beberapa kemudahan dan memberi petani beberapa jenis permodalan dalam bentuk kredit,” ujarnya.

Baca juga:  Exist Modeling Tampilkan Busana Syar'i Dua Budaya

Ia menyebut dalam kredit itu banyak faktor yang terjadi, bisa karena keterlambatan program, realisasi yang susah, serta masyarakat atau petaninya sendiri salah memahami masalah kredit itu sendiri.

Meski begitu, sambung Wiludjeng, banyak juga yang berhasil memanfaatkan KUR sektor pertanian dan dianggap sangat menjanjikan.

“Ada beberapa kasus seperti usaha peternakan lumayan berhasil, kelompok tani yang sudah punya ekspektasi bagus terhadap hasil usahanya, banyak yang mau mengambil kredit seperti petani tembakau, padi, jagung,” katanya.

Selain itu, hingga saat ini jangkauan KUR sektor pertanian tersebut sudah sampai ke desa-desa, tinggal dibutuhkan sosialisasi yang masif terkait persoalan teknis.

“Kalau jangkauannya sebenarnya sudah sampai ke desa-desa, ke masyarakat jadi memang bagi petani sendiri ada yang menarik diri tidak ingin mengambil kredit, tapi ada juga yang dalam kelompok tani mereka sudah punyai ekspektasi bagus terhadap hasil usahanya, banyak yang mau mengambil kredit,” ujarnya.

Baca juga:  Pj Gubernur Nana Sambut Pangdam Baru, Tekankan Kebersamaan dan Sinergi

Sebagai informasi, salah satu tujuan KUR adalah meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro kecil dan menengah serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.

Keunggulan program KUR dibanding dengan kredit lain yaitu suku bunga yang rendah dan syarat agunan tambahan yang mudah. (fid/ant)