Aksi Tetrikal Kisah Bung Tomo Pukau Warga Tawangsari

Aksi teatrikal pelajar SMAN 1 Tawangsari memperingati Hari Pahlawan. Foto: ADE UJIANINGSIH/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID, SUKOHARJO – Momentum semangat Hari Pahlawan, puluhan pelajar SMA 1 Tawangsari menggelar aksi treatikal di bundaran tugu Tawangsari, Sabtu (11/11) sore. Aksi yang menceritakan kisah perjuangan Bung Tomo, cukup menyedot perhatian warga yang melintas.

Rangkaian aksi treatikal di bagi ke dalam tiga drama yang saling berkaitan. Aksi diawali dengan berjalan kaki dari sekolah menuju ke tempat tewasnya bung tomo serta pejuang sipil lainnya. Kemudian peserta treatikal bergerak menuju ke bundaran Tugu Tawangsari untuk melakukan treatikal selama 10 menit.

Tiga Pasukan paskibraka memimpin rombongan yang membawa keranda berisi jenazah Bung Tomo, dengan memakai pakaian adat Jawa serta atribut kebangsaan lainnya. Sedangkan delapan pasukan lainnya melakukan drama perang dengan pasukan inggris. Sesampainya ditugu, perwakilan dari anggota TNI dari Koramil Tawangsari menyerahkan bendera merah putih kepada dua anggota paskibraka sebagai simbol mendapatkan mandat untuk berjuang.

Baca juga:  BPJAMSOSTEK Gelar Ziarah Dan Bersihkan Makam Pahlawan

Aksi diakhiri dengan musikalisasi puisi yang menggelorakan semangat para peserta aksi. Kemudian rombongan peserta berjalan kembali ke sekolah dengan membawa jenazah para pejuang perang serta meneriakkan kata merdeka.


“Kegiatan ini untuk memperingati Hari ahlawan, sekaligus ulang tahun ke-7 Rumah Bahasa dan Sastra SMA 1 Tawangsari. Tujuannya untuk menggelorakan kembali semangat perjuangan, dengan adanya aksi nyata ini dinilai lebih efektif dalam memberikan gambaran perjuangan di masa itu,” ungkap Toad Kurniawan, Koordinator aksi.

Toad menambahkan, latihan dilakukan sejak sebulan yang lalu, karena ini juga didakan sebagai bentuk refleksi terhadap perjuangan melawan penjajah.

Terpisah, salah satu peserta aksi, Hafid Suprihatin, merasakan bangga bisa terlibat dalam drama treatikal yang dilaksanakan di tempat umum. Ia mengaku mendapatkan banyaj pelajaran tentang arti perjuangan walaupun tidak terlibat langsung dalam perang pada masa itu.

Baca juga:  Kasus Laka Maut Keluarga Sepakat Berdamai, Hakim Bisa Terapkan Asas Restorative Justice

“Banyak hal yang bisa kita petik, tentu saja nilai keberanian dan semangat pantang menyerah dari para pahlawan yang harus ditiru pada generasi sekarang. Dan tentunya kita harus terus merawat kemerdakaan ini agar tidak terpecah belah,” pungkasnya. (dea/saf/mg8)