Akulturasi Budaya Tionghoa Dalam Perayakan Cap Go Meh di Kota Solo

Perayaan Cap Go Meh di Pendaphi Gede Balaikota Solo menutup rangkaian Imlek.

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Perhelatan Cap Go Meh yang menutup rangkaian perayaan Imlek di Kota Solo digelar meriah di Pura Mangkunegaran Solo, dilanjutkan penutupan perayaan di Pendaphi Gede Balaikota Solo, Minggu (25/2/2024).

Panitia Imlek Bersama Kota Solo bersama Pura Mangkunegaran menyuguhkan akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa dengan apik lewat acara “Hanebu Sauyun-Cap Go Meh”. Acara ini juga dibuka dengan kirab gunungan berisi jajan pasar Jawa dan Tionghoa yang diarak menuju Pamedan Mangkunegaran, Jumat (23/2/2024).

Penampilan Barongsai dan Reog Ponorogo juga tak kalah apiknya. Begitupun festival MakaN-MakaN yang menggabungkan makanan Jawa dan Tionghoa. Pemandangan ini benar-benar mampu mempresentasikan visi misi KGPAA Mangkuengaran X untuk menjadikan Mangkunegaran rumah bagi kebudayaan Nusantara.

Baca juga:  DPU Ajak Masyarakat Jaga Hasil Pembangunan

“Mangkunegaran MakaN-MakaN merupakan wadah yang diinisiasi oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X sebagai unit usaha lokal untuk masyarakat Solo. Serta memberdayakan para abdi dalem di bawah naungan Mangkunegaran,” ujar Perwakilan Mangkunegaran, GRAj Ancillasura Marina Sudjiwo.


Pura Mangkunegaran atau Praja Mangkunegaran sebagai rumah budaya Nusantara membuka pintu selebar-lebarnya bagi semua insan dari berbagai macam ragam budaya yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah kebudayaan Tionghoa.

“Tiap acara Mangkunegaran MakaN-MakaN akan hadir dalam edisi yang berbeda-beda. Untuk yang sore ini, akan kita nikmati adalah makan-makan atau segala kuliner dari makanan tradisional maupun yang fusion ataupun campuran dengan Tionghoa,” pungkasnya.

Ketua Panitia Bersama Imlek 2574/2024, Sumartono Hadinoto mengatakan masyarakat Tionghoa di Solo sangat mengapresiasi dan bersyukur dengan adanya acara ini.

Baca juga:  Permainan Ombak Banyu jadi Idola Pengunjung

“Kalau kita melihat sejarah Mangkunegara dengan teman-teman Tionghoa itu kita sejak dulu sudah ada hubungan yang sangat harmonis. Banyak hal berinteraksi antara teman-teman masyarakat Tionghoa dengan keluarga Mangkunegaran,” ujarnya.

 

Besar harapannya, Kota Solo mampu menjadi pencetus kebhinekaan yang nyata. Khususnya di keluarga Pura Mangkunegaran. Bersama masyarakat tionghoa dan masyarakat-masyarakat lain, berbeda suku yang ada di Solo.

Rangkaian peringatan Imlek dipungkasi dengan perayaan Cap Go Meh di Pendaphi Gede Balaikota Solo, Minggu (25/2/2024). Dengan mengusung tema ‘Tahun Naga memperkuat Kebhinekaan Indonesia’, dihadiri oleh Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa dan KGPAA Mangkunegara X.

Selain menghadirkan doa lintas agama, juga dibagikan 1000 porsi lontong cap Gomeh dan 1000 paket kue khas Imlek. (dea)

Baca juga:  Renovasi Tahap V Stadion Jatidiri Semarang Dipercepat