JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Polrestabes Semarang, memberikan perhatian khusus, kepada Kanit Binmas Polsek Candisari bernama Iptu Wahyudi yang telah meninggal dunia saat menjalankan tugas mengamankan proses Pemilu 2024 pada Minggu (18/2) bulan lalu.
(Alm) Iptu Wahyudi yang mendapat perhatian dari Polrestabes Semarang tersebut, berupa penganugrahan kenaikan pangkat terhadap almarhum yang semula Iptu menjadi AKP Anumerta.
Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar menjelaskan penganugrahan kenaikan pangkat ini tentu dengan memperhatikan apa yang telah almarhum persembahkan, terlepas persoalan hidup dan mati adalah urusan dari Tuhan YME.
“Tapi yang terjadi adalah almarhum wafat dalam rangka melaksanakan tugas. Khususnya kegiatan rangkaian penananganan Pemilu yang kita laksanakan kemarin,” ungkap Kombes Irwan usai memimpin apel pagi di Mapolrestabes Semarang, Senin (4/3).
Dijelaskan, atas nama Keluarga Besar Polrestabes Semarang menghaturkan salam hormat kepada almarhum dan keluarga atas dedikasi AKP Anumerta Wahyudi.
“Kepada keluarga almarhum, saya atas nama keluarga besar Polrestabes Semarang menghaturkan salam hormat atas dedikasi almarhum yang selama ini terhadap Kepolisian RI dalam hal ini polrestabes Semarang,” tutup Kapolrestabes Semarang.
Sementara, istri AKP Anumerta Wahyudi bernama Titik mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Polri yang telah memberikan kenaikan pangkat ini terhadap suaminya.
“Saya mengucapkan terimakasih atas dukungan moril, dukungan doa, kemudian perhatian yang luar biasa dari pimpinan Polri terhadap almarhum suami saya atas kenaikan pangkat dari Iptu menjadi AKP Anumerta,” kata Titik.
Untuk diketahui, Iptu Wahyudi meninggal dunia di Rumah Sakit Elisabeth usai bertugas menjalankan tugas Perwira Pengawas (Pawas) 1×24 jam dengan melaksanakan Patroli dan pemantauan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Candisari.
Sebelum meninggal dunia, bahwa AKP Anumerta Wahyudi sempat mengeluhkan sesak nafas, mual dan muntah hingga tak sadarkan diri. Kemudian, korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit, namun dia tidak tertolong. (ucl/rit)