Andrologi, Solusi Gangguan Kesuburan pada Pria

Andrologi : SMC RS Telogorejo Semarang, fasilitasi pemeriksaan detail Andrologi untuk solusi gangguan kesuburan pada pria. Foto : DOK/JATENG POS

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Tidak mempunyai keturunan untuk pasangan sah, bisa disebabkan berbagai faktor gangguan pada kesehatan kedua pasangan tersebut. Tidak saja wanita, pria pun juga harus mendapat perhatian khusus dalam pemeriksaan kesehatan.

Gangguan kesuburan atau kemandulan. Wanita selalu menjadi pihak yang terpojok dan yang selalu disalahkan apabila hal ini terjadi. Padahal, laki-laki memberikan kontribusi sebesar ±30% sebagai penyebab tunggal ketidakhamilan, dan faktor bersama sebesar  ±20%.

“Jadi penyebab ketidakmampuan untuk hamil yang disebabkan oleh laki-laki adalah sebesar ±50%. Ada baiknya, kedua belah pihak memeriksakan diri untuk menentukan status kesuburan masing-masing agar dapat diambil langkah-langkah yang sesuai,”ujar, dr. Andrian, Sp.And, SMC RS Telogorejo Semarang.

Baca juga:  Penyitas Covid-19 Beresiko Disfungsi Ereksi

Solusi untuk kesehatan laki-laki bisa konsultasi ke dokter andrologi. Andrologi adalah ilmu yg mempelajari segala sesuatu tentang pria mulai dari janin, pertumbuhan dan perkembangannya, sampai dengan penuaan.

iklan

Ada 5 pilar utama andrologi yaitu fertilitas atau kesuburan pria, seksualitas, hipogonadisme (masalah kadar hormon pria yg berkurang mulai sejak tumbuh kembang sampai penuaan), kontrasepsi pria, dan aging – anti aging.

“Karena problematika pria, sama halnya dengan wanita, cukup pelik. Dan kadang pasien cenderung malu mengutarakan pada dokter lain karena keterbatasan waktu (karena banyak pasien), perbedaan sudut pandang awam dan ilmiah, dll.,” terang, dr. Andrian, Sp.And.

Secara ringkas, gangguan kesuburan pada laki-laki dapat dikategorikan kedalam, masalah produksi dan pematangan sel benih laki-laki diproduksi di buah zakar.

Baca juga:  Beri Solusi Penyempitan Pembuluh Darah

Dalam bahasa medis zakar disebut testis. Gangguan-gangguan yang dapat terjadi pada organ ini di antaranya adalah  Gangguan genetik, Penyakit bawaan, Hormonal Pengaruh obat-obatan dan lainya.

“Pengobatan dapat dilakukan dalam beberapa kasus, tetapi proses pengobatan ini tidaklah instan, karena kita akan memperbaiki produksi sel benih yang keseluruhan waktunya mencapai 72 ± 9 hari, atau singkatnya 3 bulan. Selain pengobatan, ada pula teknik-teknik lain, yang dapat mempermudah terjadinya proses pembuahan yang kita sebut dengan teknologi reproduksi berbantu, seperti inseminasi, dan bayi tabung,”pungkas, dr. Andrian, Sp.And. (biz/ucl/sgt)

iklan