JATENGPOS.CO.ID, JEPARA – Persentase angka kematian pasien positif COVID-19 di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, mengalami penurunan yaitu menjadi 8,22 persen dibandingkan sebelumnya 8,26 persen.
“Total kasus meninggal hingga saat ini sebanyak 145 orang atau 8,22 persen dari total kasus terkonfirmasi COVID-19 sebanyak 1.764 kasus,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Jepara Muh Ali di Jepara, Rabu.
Turunnya angka kematian pasien yang terinfeksi COVID-19 tidak terlepas dari peningkatan kinerja dan kesiapan tenaga medis dalam menangani warga yang terinfeksi virus corona.
Selain itu, kata dia, penelusuran kontak juga masif dilakukan sehingga deteksi dini menjadi lebih baik sebagai upaya memutus mata rantai penularan.
Ketika ada warga yang mengalami gejala mengarah COVID-19, kata dia, langsung mendapatkan penanganan dengan baik sehingga tidak sampai parah baru ditangani.
“Adanya deteksi dini yang lebih baik, pasien COVID-19 yang memiliki penyakit penyerta sekalipun memiliki kesempatan sembuh yang lebih besar sehingga angka kematiannya bisa ditekan,” ujarnya.
Terkait tingkat kesembuhan pasien turun menjadi 78 persen dari sebelumnya pada akhir Agustus 2020 mencapai 86,43 persen, disebabkan karena adanya penelusuran kontak secara masif.
Bahkan, kata dia, sehari bisa melakukan penelusuran hingga 800-an orang sehingga angka temuan kasusnya juga bertambah.
“Setelah beberapa pekan, kami optimistis angka kesembuhannya juga akan meningkat lagi,” ujarnya.
Meskipun demikian, temuan angka kasus yang banyak diharapkan upaya penanganan COVID-19 juga semakin cepat.
Pemkab Jepara sendiri juga menyediakan tempat isolasi yang lebih banyak, seperti di Bumi Perkemahan, Donorojo, Batealit, Nalumsari dan Pecangaan.
Bagi warga yang terpapar COVID-19 dan tidak perlu dirawat di rumah sakit, maka bisa memanfaatkan tempat isolasi tersebut.
Sementara itu, berdasarkan laman https://corona.jepara.go.id/ per 7 Oktober 2020, dari total kasus positif COVID-19 secara akumulatif sebanyak 1.764 kasus, sedangkan kasus sembuh sebanyak 1.376 kasus atau 78 persen.
Sementara isolasi mandiri sebanyak 24 orang dan perawatan sebanyak 48 orang. (fid/ant)