Angka Stunting Mencapai 1.364 Anak

Hevearita G. Rahayu Walikota Semarang

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengungkapkan bahwa ada 1.364 anak mengalami stunting, di Kota Semarang.

Hal itu disampaikan Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu, katanya angka tersebut diperkirakan 1,3 persen dari jumlah anak di Kota Semarang dengan spesifikasi angka timbang.

“Lokasi tersebut di dominasi oleh 7 kelurahan,” ungkap perempuan yang akrab di panggil Mbak Ita.

Mbak Ita juga menyebutkan, tujuh kelurahan tersebut yakni, Muktiharjo, Tandang, Tanjungmas Bandarharjo, Kemijen, Rejosari dan Muktiharjo Kidul.

“Untuk yang tertinggi di wilayah Kemijen. Daerah-daerah tersebut kebanyakan yang tingkat kemiskinan nya tinggi,” jelasnya.

Pasalnya, angka tersebut sudah mengalami penurunan dari sebelumnya, bahkan ia juga menyampaikan data penelitian dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

“Kalau yang SSGI itu punya kriteria sendiri, ada di angka 10 persen (berbeda dengan hasil survei Pemkot),” sebutnya versi SSGI untuk angka Stunting di Kota Semarang.

Kendati demikian, Pemkot Semarang mengaku tengah berupaya melakukan penekanan angka stunting. Turunnya angka tersebut, pasalnya, salah hasil upaya pemerintah menggandeng Kementrian dengan cara membuat rumah Pelita khusus anak stunting.

“Kalau di SSGI itu Kota Semarang mengalami penurun tertinggi, dengan angka penurunan 10,9 persen. Anak stunting itu selama ini ada tiga, pertama gizi buruk, kedua pola asuh (orang tua) dan ketiga sanitasi,” terangnya.

Sedang dirumah Pelita tersebut disediakan untuk menangani ke tiga permasalahan tersebut, seperti masakan yang bergizi untuk anak stunting dan banyak lainnya.

“Disitu juga ada urban farmingnya, jadi bagaimana bisa mendapatkan sayur-sayur sehingga bisa menjadi integrasi,” ucap Mbak Ita. (akh)