Anin dan Afif Tak Bakal Peroleh Ijazah SMA 1

JATENGPOS.CO.ID, SEMARANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah menyatakan dua siswa yang dikeluarkan dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Semarang bisa mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018.

Ijazah kelulusan mereka akan dikeluarkan oleh SMAN 2 dan SMAN 6 karena dapodiknya sudah terdaftar di sekolah baru, bukan dikeluarkan oleh SMAN 1 Semarang.

“Dua siswa itu sudah terdaftar data pokok pendidikan (dapodik)-nya di sekolah lain. Yang AN di SMAN 2, yang AF di SMAN 6 Semarang,” kata Kepala Disdikbud Jateng Gatot Bambang Hastowo di Semarang, Minggu malam.

Sebagaimana diwartakan, SMAN 1 Semarang mengeluarkan dua siswa, yakni AN atau Anin dan AF atau Afif, yang duduk di kelas XII karena dugaan kekerasan terhadap juniornya saat kegiatan latihan dasar kepemimpinan (LDK) OSIS.


Baca juga:  Pendukung Sempat Ricuh, Ganjar-Yasin 1, Sudirman-Ida 2

Semula, Disdikbud Jateng memfasilitasi keduanya untuk pindah ke sekolah lain, yakni AN di SMAN 11 dan AF di SMAN 13 Semarang dengan pertimbangan dekat dengan lokasi tempat tinggalnya.

“Ya, ini kewajiban kami untuk menjamin hak siswa untuk mengikuti ujian. Makanya, sebelumnya kan kami tawari untuk pindah di SMAN 11 bagi AN dan SMAN 13 bagi AF. Pertimbangannya, dekat sama rumahnya,” katanya.

Namun, diakuinya, kedua siswa itu menolak dan sempat bersikukuh untuk tetap bisa bersekolah di SMAN 1 Semarang sembari memperjuangkan nasib mereka dalam proses yang ditempuh secara hukum.

“Mereka mau, kok, AN mau di SMAN 2 dan AF di SMAN 6 Semarang. Mereka milihnya di dua sekolah itu, ya, tidak masalah. Bahkan, mereka sudah melaksanakan ujian sekolah pada bulan Maret lalu di sekolah barunya,” katanya.

Baca juga:  Merapi Erupsi, BNBP Minta Masyarakat Tetap Tenang

Yang jelas, kata Gatot, Disdikbud berkewajiban memenuhi hak anak dalam mendapatkan pendidikan, termasuk mengikuti ujian terpenuhi, dan tidak hanya berlaku bagi kedua siswa tersebut.

“Kalau ada siswa-siswa lain yang mengalami kasus serupa, ya, kewajiban kami untuk memfasilitasi mereka mendapatkan hak-haknya. Jadi, bukan hanya berlaku bagi mereka berdua saja (AN dan AF, red.),” katanya.

Ia mengharapkan kedua siswa yang bersangkutan, yakni AN dan AF, berkonsentrasi penuh untuk menghadapi pelaksanaan UNBK sebagai jalan untuk meraih masa depan mereka yang lebih baik.

“Kami minta mereka berkonsentrasi menghadapi ujian (UNBK, red.), jangan pikirkan masalah yang lain. Rencananya, besok (Senin, 9-4-2018), kami juga akan meninjau ujian di dua sekolah itu,” kata Gatot. (drh/ant)

Baca juga:  Pengeluaran Anin dan Afif Ciderai Konstitusi