Ansor Kabupaten Semarang Tegaskan Tolak Money Politics

Anggota KPU Kabupaten Semarang, Aris Mufid memberikan materi anti money politics dalam Harlah ke 84 Ansor di Ungaran, Selasa (24/4). foto:dhani/jateng pos

JATENGPOS.CO.ID. UNGARAN- Memperingati Hari Ulang Tahun (Harlah) Ansor ke 84, Pengurus Cabang Ansor Kabupaten Semarang menggelar deklarasi pemilu menolak money politics di Gedung Nahdlatul Ulama, Ungaran, Selasa (24/4). Deklarasi ini juga untuk mendorong partisipasi pemilih pemilu dari pemuda Ansor.

“Kami sebagai gerakan pemuda ingin pemilu menghasilkan pemimpin yang benar-benar suara rakyat,” ungkap Plt Ketua PC Ansor Kabupaten Semarang, Fahmi Dzulfiadi.

Deklarasi tolak money politics ini diawali dari PC Ansor Kabupaten Semarang yang diharapkan setiap kader dan kekuarganya benar-benar menolak money politics. “Selain itu menolak berita bohong atau hoax yang beredar di media sosial. Tidak menutup kemungkinan hoax disebarkan saat mendekati pemilu, yang tujuannya untuk menyesatkan dan mengadu domba kerukunan masyarakat,” ungkap Fahmi.

Baca juga:  Dinpermades P2KB Ajak Keroyokan Turunkan Stunting di Demak

Penolakam berita hoax ini salah satunya dengan tidak menyebarkan berita hoax itu ke orang lain. Serta lebih selektif dalam menerima berita. “Kita harus lebih cermat melihat tulisan di media sosial, kalau perlu di konfirmasi kebenarannya, jangan sampai kita justru membuat resah masyarakat,” pungkasnya.

iklan

Arif Mufid, anggota KPU Kabupaten Semarang menyambut baik deklarasi anti money politik dan anti hoax. Karena hal nini untuk menciptakan pemilu berkualitas. Terlebih money politic ini membuat demokrasi di Indonesia terkesan semakin mahal. “Padahal untuk mensuarakan suara masyarakat hanya dibutuhkan pilihan sesuai kehendak hati masyarakat,” ungkapnya.

Aris menyadari adanya money politics juga akan berdampak pada kwalitas hasil pemilihan umum. “Rasa tanggung jawab pada aspirasi masyarakat kurang, karena mereka menganggap telah membeli suara rakyat,” pungkasnya. (dni/biz/muz)

Baca juga:  Kasus Pasien Berkebutuhan Khusus Meninggal Tak Wajar 
iklan