Antardesa Diingatkan Terpadu dalam Membangun Jalan

Bupati H Mundjirin mengingatkan para kepala desa untuk menjalin kerja sama dengan kepala desa lain guna meningkatkan mutu pembangunan desa saat Musrenbang Kecamatan Banyubiru. FOTO:ABDUL MUIZ/JATENGPOS

JATENGPOS.CO.ID. UNGARAN- Para kepala desa diingatkan agar meningkatkan kerja sama antar desa saat melaksanakan program pembangunan jalan desa. Apalagi alokasi dana desa yang diterima relatif besar dan memungkinkan pemdes untuk merencanakan pembangunan infrastruktur jalan yang terpadu.

“Akan lebih membawa manfaat jika perencanaan pembangunan jalan desa dilakukan secara terpadu. Sehingga akan saling terhubung untuk menciptakan program ruas tuntas antar desa,” ujar Bupati Semarang H Mundjirin saat acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan Banyubiru di aula kantor kecamatan setempat, Kamis (8/2) siang.

Musrenbang dibuka oleh Camat Banyubiru M Nafis dan dihadiri para kepala desa serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Hadir pula tokoh masyarakat Kecamatan Banyubiru.

Baca juga:  208 Desa Terima Dana Pembangunan Rp 276,1 Miliar

Menurut Bupati, saat merencanakan pembangunan jalan desa, pemdes terkait perlu berkoordinasi dengan pemdes lainnya. Tujuannya agar ruas jalan yang dibangun atau diperbaiki dapat sambung menyambung antar desa. Nantinya ruas jalan antar desa itu akan menjadi ruas utama yang bermutu baik. Sehingga dapat dimanfaatkan oleh warga guna meningkatkan mutu kegiatan ekonomi produktif.


Selain program ruas tuntas jalan antar desa, Bupati juga mengharapkan ada jalinan kerja sama dibidang ekonomi desa. Dicontohkan, badan usaha milik desa (BUMDes) tiap desa dapat saling mendukung membentuk toko milik rakyat. Disana dijual berbagai produk dari berbagai desa yang dapat dibeli warga secara mandiri. “Sehingga satu desa dapat menyediakan satu produk dan desa lainnya dengan produk khas sendiri. Ini bisa menjadi awal untuk membuat toko milik rakyat yang produknya berasal dari warga dan dibeli oleh warga lainnya,” terangnya.

Baca juga:  45 Pasar Tradisional di Sragen Kumuh

Camat Banyubiru Muh Nafis saat paparan pembukaan menyebut beberapa masalah yang dihadapi warganya. Diantaranya jalan poros desa Kendal Duwur menuju Selo Projo. Selain itu jalan penghubung Desa Rowoboni-Kebumen-Tegaron. “Jalan ini merupakan peninggalan jaman Belanda yang perlu mendapat alokasi anggaran untuk perbaikan,” ungkapnya.

Beberapa desa yang memerlukan pembuatan embung dan jalan usaha tani yang direncanakan ada di 20 titik. (muz)