JATENGPOS.CO.ID, SALATIGA– Anggota DPR/MPR RI Drs.H. Fadholi menggelar sosialisisi nilai kebangsaan yang diikuti ratusan aparat desa dan tokoh masyarakat. Sosialisasi dengan tema ‘ Peran Aparatur Pemerintah Desa dan Tokoh Masyarakat ( Tomas) dalam Mewujudkan Pileg dan Pilpres yang Demokratis untuk Mendukung Ketahanan Nasional ‘ tersebut dilaksanakan di Joglo Kauman Kidul, Selasa (11/12) kemarin.
Dalam kesempatan itu legislator Fraksi Partai Nasdem ini menyampaikan bahwa aparat desa dan tokoh masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam ikut mensukseskan Pemilu yang demokratis dan berkualitas. “ Mereka menjadi panutan di masyarakat, sehingga dengan sosialisasi ini, bisa menyampaikan langsung kepada masyarakat tentang Pemilu yang demokratis dan berkualitas,” ujar Fadholi di hadapan 250- an aparatur desa dan tokoh masyarakat Kabupaten Semarang.
Fadholi juga menekankan, agar para apartur desa dan tokoh masyarakat bisa menjadi contoh yang baik dan mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam pileg dan pilpres nanti. Perlu ditekankan bahwa tidak menggunakan hak pilihnya ( golput) merupakan sebuah kerugian.
“ Aparat desa dan tokoh masyarakat merupakan ujung tombak, karena bersinggungan langsung dengan masyarakat, sehingga dengan sosialisasi ini, bisa disampaikan langsung kepada masyarakat dan mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam Pemilu 2019 nanti,” imbuhnya.
Fadholi juga berpesan kepada aparat desa dan tokoh masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan cermat dan jangan tergiur denganmoney politic agar bisa mendapatkan tokoh-tokoh yang baik, “ Yaitu dengan memilih figur yang baik yang bisa bekerja dan konsisten terhadap masyarakat. Yang turun langsung ke masyarakat. Dengan begitu bisa mendukung ketahanan nasional,” pungkasnya.
Sementara, Ketua Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Semarang Hasan Safifi mengatakan, kegiatan ini untuk menunjang suksesnya program pemerintah yaitu Pileg dan Pilpres 2019, dimana para aparat desa dan tokoh masyarakat bisa menyampaikan kepada masyarakat agar menggunakan hak pilihnya alias tidak golput. “ Dengan demikian tercapai pemilu yang legitimet dan berkualitas,” ujarnya. (deb/bis)