APTISI Surakarta Gelar PEKERTI

Tingkatkan Kompetensi Profesional Dosen

NARASUMBER : Prof DYP Sugiharto menjadi nara sumber dalam program PEKERTI untuk dosen muda yang digelar APTISI Komisariat II Surakarta.
NARASUMBER : Prof DYP Sugiharto menjadi nara sumber dalam program PEKERTI untuk dosen muda yang digelar APTISI Komisariat II Surakarta.

JATENGPOS.CO.ID, SOLO – Asosiasi Perguruan tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Komisariat II Surakarta menggelar Program Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI). Program yang diikuti 58 dosen dari 10 perguruan tinggi yang ada di Jateng, DIY dan Jabar ini digelar selama 5 hari, Senin – Jumat (30/9-4/10) di Sahid Jaya Hotel Solo.

“APTISI ikut bertanggungjawab untuk meningkatkan kualitas dosen dalam berkompetisi di dunia global. Meskipun tidak wajib namun program PEKERTI ini bisa menambah nilai dalam memangku jabatan fungsional, terutama dalam peningkatan keterampilan pedagogis kredit dosen,” kata R Taufiq NM, SE, ketua panitia, mewakili Ketua APTISI Komisariat II Surakarta Prof Ali Mursyid.

Program PEKERTI-AA merupakan program pelatihan yang dirancang Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) untuk peningkatan kompetensi pedagogik bagi para dosen. Program PEKERTI untuk dosen muda dan program Applied Approach (AA) untuk dosen senior merupakan dua buah program pelatihan berkelanjutan.

Baca juga:  Bawaslu Jateng Dampingi Bawaslu Kudus Susun Keterangan Tertulis PHPU

Koordinator Kopertis Wilayah VI Jawa Tengah, Prof DYP Sugiharto, salah satu nara sumber mengatakan PEKERTI menjadi penting dalam pengembangan profesionalisme dosen karena kurikulum yang ditetapkan oleh DIKTI sejalan dengan amanat UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.


“Saat ini dosen atau pengajar harus memiliki integritas dan kompetensi dalam menyampaikan ilmu pada mahasiswa. Kalau sekedar ilmu bisa dipelajari sendiri oleh mahasiswa, namun harus dilengkapi dengan metode pembelajaran yang menarik mahasiswa.” Kata Prof DYP Sugiharto.

Dicontohkan Prof DYP, ada sejumlah kasus mahasiswa tidak menyelesaikan studinya atau mengalami kesulitan dalam pengerjaan skripsi karena terkendala hubungan dan komunikasi dengan dosen. Hal tersebut yang ingin di pecahkan melalui program PEKERTI tersebut.

Baca juga:  Mulai November, KA Bandara Perpanjang Jalur Lintasan, Bandara Adi Sumarmo – Madiun

Materi yang diberikan dalam program PEKERTI adalah Isue Strategis Perguruan Tinggi (PT), KBK di PT, Profesi dan Etika Dosen, Pembelajaran : Masalah dan Alternatif Solusinya, Model Belajar dan Pembelajaran, Paradigma Pembelajaran, Pendekatan Sistem dalam Perancangan Pembelajaran, Prinsip Pembelajaran, Pengambilan Keputusan Pembelajaran, Ragam Sumber Belajar, Model Asesmen Pembelajaran, Panduan Praktek Pembelajaran Mikro, Evaluasi Program Pembelajaran, PTK, Rekonstruksi Matakuliah, dan Pengembangan Bahan Pembelajaran. (dea/rit)