Pendidikan anak usia dini (PAUD) memiliki peran yang sangat vital dalam perkembangan anak didik. PAUD merupakan jenjang pendidikan sebagai penanaman pondasi awal kepada anak didik sebelum memasuki jenjang pendidikan dasar. PAUD dapat diterjemahkan sebagai pendidikan persiapan bagi anak didik yang akan memulai langkah awal dalam bermasyarakat yaitu interaksi sosial. Interaksi sosial pada jenjang pendidikan anak usia dini melatih anak didik berbaur dengan berbagai karakter anak dari latar belakang keluarga yang berbeda. Hal ini seringkali membuat anak didik mengalami keterkejutan dan memunculkan berbagai respon yang berbeda, diantaranya sering menangis, melamun sendiri, tidak percaya diri dan memiliki egositas tinggi. Perangai seperti ini seringkali berlangsung agaklama dan menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Guru dalam jenjang PAUD memegang tanggung jawab yang penting dalam mempersiapkan proses pembelajaran. Guru perlu mempersiapkan berbagai media, metode pembelajaran dan model pembelajaran yang tepat untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang tidak terduga dilakukan oleh anak didik usia dini. Pemilihan metode pembelajaran sebenarnya menjadi unsur yang urgen dalam proses pembelajaran. Metode pembelajaran sangat penting ditentukan agar materi pembelajaran yang menjadi target dapat disampaikan dan dilaksanakan dengan baik.
Sudjana (2005: 76) menjelaskan bahwa metode pembelajaran merupakan perencanaan secara menyeluruh untuk menyajikan materi pembelajaran bahasa secara teratur, tidak ada satu bagian yang bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada suatu pendekatan tertentu. Prawiradilaga (2007: 7) Menyatakan bahwa metode pembelajaran adalah prosedur, urutan, langkah-langkah dan cara yang digunakan guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dapat dikatakan metode pembelajaran adalah proses pembelajaran yang difokuskan kepada pencapaian tujuan pembelajaran. Pemanfaatan metode pembelajaran meski disesuaikan dengan kondisi kelas yang akan menerima materi pembelajaran. Disamping itu pemilihan metode pembelajaran diutamakan yang dapat menjembatani anak didik untuk dapat melakukan interaksi sosial dan bekerjasama. Berbagai metode pembelajaran mempunyai kelemahan dan kelebihan masing- masing untuk diterapkan dalam proses pembelajaran termasuk pembelajaran kepada anak usia dini. Salah satu metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan usia perkembangan anak didik adalah metode bermain.
Moeslichatoen (2004: 24) mengatakan bahwa menurut pendidik dan ahli psikologi, bermain merupakan pekerjaan masa kanak-kanak dan cermin pertumbuhan anak, bermain merupakan kegiatan yang memberikan kepuasan pada diri sendiri. Melalui bermain anak memperoleh pembatasan dan memahami kehidupan. Novi Mulyani (2016: 80) turut menyampaikan bahwa metode bermain adalah salah satu metode yang diterapkan dalam pembelajaran di TK. Mengingat masa anak- anak khususnya anak usia dini adalah masa bermain, maka kiranya metode yang tepat diterapkan dalam pembelajaran di TK adalah metode bermain.
Sebagai guru di TK Negeri Pembina Comal Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang, penulis memanfaatkan metode bermain kepada anak-anak didik pada proses pembelajaran mengenal binatang yang hidup didarat. Kelebihan-kelebihan penggunaan metode bermain pada proses pembelajaran bagi anak usia dini diantaranya adalah metode pembelajaran dapat disesuaikan dengan tahap perkembangan anak yang membutuhkan wahana dalam mengembangkan semua aspek-aspek perkembangannya, baik perkembangan fisik, perkembangan kognitif, nilai-nilai agama dan moral, bahasa, seni maupun perkembangan sosial emosionalnya. Kemudian, metode bermain dapat mendorong minat anak didik untuk belajar, dengan bermain anak biasanya tidak menyadari juga sedang belajar sesuatu.
Penulis merasakan pemanfaatan metode bermain pada proses pembelajaran anak didik usia dini sangat tepat. Hal ini nampak dari meningkatnya minat dan motivasi anak didik mengikuti proses pembelajaran secara seksama dan bergembira.
Eni Salamah, S.Pd.AUD
TK Negeri Pembina Comal Kecamatan Comal Kabupaten Pemalang
