Proses pembelajaran merupakan salah satu bagian terpenting dalam siklus pendidikan. Berbagai variasi proses pembelajaran ditawarkan oleh guru dalam penyampaian materi pembelajaran di setiap lembaga pendidikan atau sekolah. Proses pembelajaran yang menarik sangat diharapkan oleh setiap siswa. Proses pembelajaran yang menarik berpotensi dapat meningkatkan rasa nyaman, tenang dan semangat bagi siswa. Hak prerogratif yang dimiliki oleh setiap guru seringkali masih disia-siakan. Guru seringkali banyak melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan model lama dan membosankan. Siswa hanya menjadi objek atau bagian terkecil pada proses pembelajaran. Guru perlu menangkap fenomena ini dengan memanfaatkan model pembelajaran yang bersifat Student Centered. Model pembelajaran Student Centered artinya bahwa siswa diberikan tanggung jawab untuk dapat mempelajari, memahami, dan mengembangkan pembelajaran secara bersama. Kerjasama siswa dalam proses pembelajaran sangat penting untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menguraikan masalah dan berinteraksi sosial. Cooperatif Larning atau pembelajaran kooperatif dapat dijadikan alternatif yang tepat bagi siswa dalam proses pembelajaran. Ujiati dan Syaifurahman (2013: 75) menjelaskan bahwa Cooperative Learning atau pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkolompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Pembelajaran kooperatif diungkapkan oleh Riyanto (2010: 267) adalah model pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kecakapan akademik (academic skill), sekaligus keterampilan social (social skill) termasuk interpersonal skill. Learning Cycle (Siklus Belajar) adalah salah satu model pembelajaran yang menggunakan prinsip pembelajaran kooperatif.
Lawson dalam Bybee (1996: 205) mengungkapkan bahwa Learning Cycle atau siklus belajar adalah satu cara berpikir dan bertindak yang cocok untuk siswa belajar. Siswa memiliki kesempatan mengungkapkan pengetahuan sebelumnya dan kesempatan untuk menyanggah, mendebat gagasan-gagasan mereka, proses ini menghasilkan ketidakseimbangan kognitif, sehingga mengembangkan tingkat penalaran yang lebih tinggi, dan merupakan suatu pendekatan yang baik untuk pembelajaran.
Penulis sekaligus guru SD Negeri Curug Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan memanfaatkan model pembelajaran Learning Cycle di kelas empat materi tentang menjelaskan hubungan simbol dengan makna sila pertama pancasila. Pelaksanaan Learning Cycle atau siklus belajar terdiri dari beberapa tahap, yaitu libatkan (Engage), pada tahap ini kegiatan pokok pembelajaran bertumpu pada upaya meningkatkan minat siswa sambil menilai pemahaman awal siswa terhadap topik yang dibahas. Apersepsi yaitu kegiatan siswa diantarkan menuju materi yang dipelajarinya.
Tahap selanjutnya adalah melibatkan siswa dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk membangun pemahamannya sendiri yang disebut dengan eksplorasi (explore). Pengalaman bersama dengan saling berbagi dan berkomunikasi tentang materi pembelajaran adalah menjelaskan tentang tahap ini. Siswa bekerjasama dalam suatu tim untuk mendiskusikan permasalahan yang ditemukan, sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator dan mediator proses pembelajaran. Kesempatan untuk menjelaskan apa yang telah dipelajari, berkomunikasi dengan rekan- rekannya, dengan fasilitator (guru) melalui suatu proses reflektif menyusul sebagai tahap Elaborasi.
Tahap berikutnya adalah penjelasan (explain), yaitu siswa diberikan waktu secara bergiliran untuk mempresentasikan hasil diskusi. Guru mengamati dan menilai sejauh mana para siswa memperoleh pemahaman tentang konsep-konsep pokok bahan ajar dan memperoleh pengetahuan baru. Pada akhir pembelajaran, guru mengajak siswa untuk berdiskusi dan membuat kesimpulan tentang materi yang disampaikan.
Penggunaan model pembelajaran Learning Cycle sangat dirasakan oleh guru yaitu proses pembelajaran menyenangkan dan menarik. Proses pembelajaran ini sangat dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa secara drastis.
Endang Susilowati, S.Pd.SD
SD Negeri Curug Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan
