Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang selaras dengan majunya perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam. Menurut Jamal Farid (2014:32) Tujuan Pembelajaran IPA pada tingkat Sekolah Dasar untuk membekali peserta didik seperangkat pengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan menggunakanIPA, kemampuan intelektual (Ketrampilan berpikir), kematangan emosional, dan kematangan sosial agar dapat memahami lingkungan sekitar dan sebagai bekal melanjutkan pendidikan yang lebih tinggih. Siklus Hidup Mahluk Hidup Salah satu materi pokok yang dipelajari oleh siswa kelas IV. Materi ini bisa ditemukan pada Kompetensi Dasar (KD) 3.2 tentang Membandingkan siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup serta mengaitkan dengan upaya pelestariannya dan Kompetensi Dasar (KD)4.2 tentang Membuat skema siklus hidup beberapa jenis makhluk hidup yang ada di lingkungan sekitarnya, dan slogan upaya pelestariannya.
Salah satu materi yang  terasa sulit dipahami dalam IPA adalah materi yang berkaitan dengan Siklus Hidup Mahluk Hidup. Berdasarkan proses pembelajaran IPA di kelas IV SDN 3 Sidorejo Kecamatan Brangsong  Kabupaten Kendal, materi siklus hidup mahluk hidup  merupakan materi tersulit yang dipelajari. Siswa terkendala dengan banyaknya istilah asing dan definisi ilmiah yang ditemukan pada materi ini. Sehingga capaian rata-rata PH nilainya 50% masih di bawah angka ketuntasan minimum.
Tehnik Tutor Sebaya (Peer Tutoring) merupakan metode dimana siswa yang sudah menguasai materi bisa mengajari siswa lain yang belum paham akan materi yang disampaikan guru. Banyak manfaat yang diperoleh dalam penggunaan metode ini baik bagi siswa yang berperan sebagai tutor maupun guru sebagai fasilitator. Tutor Sebaya dikenal dengan pembelajaran antar teman, hal ini bisa terjadi ketika peserta didik yang mempunyai kemampuan lebih dalam menyelesaikan pekerjaannya sendiri kemudian membantu teman lain yang belum bisa menyelesaikan pekerjaannya.
Metode tutor sebaya bisa dilakukan dengan Langkah Langkah  sebagai berikut : Pertama, Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen, sebanyak sub-sub materi pada pokok bahasan Siklus hidup mahluk hidup yang akan disampaikan guru. Siswa yang pintar  dibagi kedalam setiap kelompok dan bertindak sebagai tutor. Kedua, tiap  kelompok mendapat tugas mempelajari satu sub materi. Kelompok tersebut di pandu oleh siswa yang dipilih sebagai tutor. Ketiga,berikan waktu yang cukup pada tiap kelompok untuk berdiskusi terkait materi yang dipelajari. Keempat, Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi didepan kelompok lain. Guru bertindak sebagai nara sumber utama. Terakhir, Setelah kelompok selesai presentasi guru mengajak siswa untuk menarik kesimpulan dan memberi klarifikasi terhadap hasil presentasi siswa.
Setelah menganalisis hasil Penilaian Harian pada materi Siklus Hidup Mahluk Hidup di SDN 3 Sidorejo Kecamatan Brangsong Kabupaten Kendal, diperoleh rata-rata nilai siswa adalah 85,7 dan siswa tuntas mencapai standar ketuntasan sebanyak 94,73 %. Sesuai dengan hasil dari rata rata nilai yang didapat, maka dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode diskusi dengan tutor sebaya akan menumbuhkan kreativitas dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran IPA. Sehingga siswa tidak jenuh atau bosan selama proses pembelajaran dan hasil belajar siswa pun meningkat jika dibandingkan dengan metode pembelajaran sebelumnya.
Fitri Istiqomah, S.Pd,
 Guru Kelas IV SDN 3 Sidorejo Kec. Brangsong Kab. Kendal