Disiplin ilmu pada pembelajaran IPS Pada tingkat Sekolah Dasar meliputi aspek ekonomi,sejarah dan geografi. Menurut Sulistyo (2013:44) Geografi adalah ilmu tentang struktur bumi, penduduk, iklim, flora, fauna. Salah satu materi pokok IPS pada Tema 9 yang dipelajari oleh siswa kelas V adalah Letak Geografis Negara Indonesia. Materi ini dijelaskan pada Kompetensi Dasar (KD) 3.1 yaitu Mengidentifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi, serta transportasi. Kompetensi dasar (KD) 4.1 yaitu Menyajikan hasil identifikasi karakteristik geografis Indonesia sebagai negara kepulauan/maritim dan agraris serta pengaruhnya terhadap kehidupan ekonomi, sosial, budaya, komunikasi, serta transportasi.
Aktifitas Pembelajaran IPS yang terjadi di kelas V SDN 3 Sukoharjo Kabupaten Pekalongan kurang bias berjalan secara maksimal. Kejenuhan dan rasa bosan yang dialami para siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dikarenakan pemilihan metode yang sama pada tiap sesi pembelajaran. Banyak siswa yang bermain sendiri atau mengobrol dengan teman sebangku mengganggu jalanya proses pembelajaran. Hal ini berdampak pada rata rata nilai PH yang di dapat masih banyak yang di bawah angka ketuntasan minimum. Untuk mengatasi masalah ini guru membutuhkan metode yang sesuai untuk membuat pembelajarak menjadi menarik dan bias lebih optial.
Menurut Ardiyanto (2011:58) Model pembelajaran discovery learning adalah model pembelajaran yang menekankan pada ditemu-kannya suatu konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui siswa dengan cara terbimbing. Guru mempunyai peran fasilitator untuk mendampingi siswa dalam proses pembelajaran agar siswa menemukan peta konsep nya sendiri.
Langkah kerja (sintak) model Discovery Learning dalam pembelajaran adalah sebagai berikut: Pertama, Guru Guru memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya terkait materi Letak geografis Indonesia. Kedua, Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang terkait dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah). Ketiga Peserta didik diberitugas untuk mengumpulkan informasi yang relevan sebanyak-banyaknya untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang mereka buat. Keempat, Peserta didik dibimbing guru saat pengolahan data. Kelima, Peserta didik melakukan pencocokan data untuk membuktikan kebenaran hipotesis yang ditetapkan, dan disinkronkan dengan hasil pengolahan data. Keenam, Guru dan siswa bersama sama menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dalam pembelajaran IPS pada materi Letak geografis Indonesia
Dengan model discovery learning yang digunakan dalam pembelajaran IPS KD.3.1 dan 4.1 tentang Letak Geografis Indonesia pada kelas V SDN 3 Sukoharjo Kabupaten Pekalongan ini nampak terlihat perkembangan sikap positif siswa antara lain : Pertama, siswa lebih berani dan percauya diri dalam menuangkan ide,gagasannya dalam bentuk tulisan. Kedua, siswa lebih mampu meningkatkan keterampilan mengidentifikasi letak geografis Indonesia Ketiga pemahaman siswa terhadap materi Letak Geografis Indonesia lebih meningkat yang dibuktikan dengan kenaikan rata rata nilai harian hingga 85,5%.
Sobirin, S.Pd.SD
Guru SDN 03 Sukoharjo Kec. Kandangserang Kab. Pekalongan