Perkembangan siswa di masa depannya salah satunya dipengaruhi oleh pendidikan dasar yang diterimanya. Siswa akan terbentuk menjadi pribadi yang tangguh ketika sejak dini diberikan pondasi karakter. Pembangunan pendidikan karakter anak diantaranya dengan pembiasaan melakukan interakasi sosial. Interaksi sosial akan melatih siswa yang pada akhirnya dipaksa terjun ke dalam masyarakat yang heterogen dengan banyaknya perbedaan sikap dan perilaku. Proses pembelajaran di dalam kelas adalah sarana yang tepat bagi siswa jenjang sekolah dasar dalam memupuk hubungan sosial. Keaktifan dan kreatifitas siswa akan muncul dengan sendirinya ketika berhadapan dengan proses pembelajaran yang melibatkan banyak anak. Kerjasama dan berbagi pemikiran dalam mengeksplorasi materi pembelajaran sangat diperlukan oleh siswa.
Oleh karena itu, pelaksanaan proses pembelajaran meski direncanakan oleh guru agar dapat melibatkan siswa secara maksimal untuk saling bekerjasama sama dan bertukar ide. Pemanfaatan model pembelajaran yang bersifat kooperatif sudah seharusnya menjadi pemikiran utama oleh guru. Guru professional sebaiknya dapat menyingkirkan model pembelajaran yang bersifat konvensional dan using. Model pembelajaran lama yang hanya mengandalkan guru sebagai sumber dari segala pengetahuan atau teacher centered akan membuat siswa menjadi terbelenggu pola pikirnya. Pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning adalah salah satu solusi yang tepat guna menciptakan proses pembelajaran yang kondusif dan menarik.
Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengorganisir pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar kecil di mana siswa bekerja sama untuk mencapai tujuan belajar dijelaskan oleh Bern dan Erickson (2001:5). Model pembelajaran yang sangat kental dengan prinsip pembelajaran kooperatif diantaranya adalah model pembelajaran Team Work.
Dejanaz (2006) mendefinisikan teamwork adalah kemampuan individu untuk melakukan kerjasama dengan baik dalam mencapai maksud dan tujuan tim serta para anggotanya mampu berpartisipasi di dalam tim dan memperoleh kepuasan di dalam tim tersebut, dengan ciri memiliki tujuan, memahami peran dan tugas, saling percaya dan mendukung serta bertanggungjawab dalam menjalankan tugas-tugas untuk mencapai tujuan bersama.
Team works atau kerjasama tim adalah sekelompok orang-orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama dan tujuan tersebut akan lebih mudah diperoleh dengan melakukan kerjasama tim daripada dilakukan sendiri termasuk siswa dalam pembelajaran menurut penjabaran dari Tenner dan Detoro (1992: 183).
Penulis sekaligus guru SDN 02 Kajen Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan turut serta menggunakan model pembelajaran Team Work dikelas lima materi tentang pengaruh kalor terhadap kehidupan.
Guru melaksanakan proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran Team work yaitu diawali dengan menyampaikan materi pembelajaran, menjelaskan kompetensi dasar, menyebutkan tujuan-tujuan pembelajaran, dan penggunaan model pembelajaran. Guru selanjutnya membentuk siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang terdiri dari 4-5 orang tiap kelompok. Setelah kelompok terbentuk secara heterogen, guru membagikan lembar kerja yang telah disiapkan kepada tiap kelompok untuk diselesaikan. Guru mengajak siswa untuk melakukan kesepakatan batasan waktu dalam setiap tahapan. Variasi proses pembelajaran atau kerja team work dapat berupa memasangkan tulisan, puzzle, scramble kata dan makna. Guru memberikan stimulan kepada siswa berupa penghargaan kepada kelompok yang dapat menyelesaikan pekerjaan paling cepat dan benar. Selang beberapa waktu, masing-masing kelompok diminta menjelaskan lembar kerja yang dilakukan secara sederhana. Tugas dari kelompok lain adalah memberikan penilaian dengan menyematkan tanda keberhasilan. Menjelang akhir pembelajaran, guru memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada masing-masing kelompok sebagai bagian dari penghargaan.
Penulis sangat merasa terbantu dengan memanfaatkan model pembelajaran team work, karena minat, motivasi dan hasil belajar siswa sangat meningkat secara signifikan.
Emi Setyati, S.Pd
SDN 02 Kajen Kecamatan Kajen Kabupaten Pekalongan
