Pada bulan Juli tahun 2021, tahun ajaran baru 2021/2022 dimulai. Para murid kembali melaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah. Namun, akibat lonjakan kasus wabah coronavirus meningkat cukup signifikan, Dinas Pendidikan Kabupaten Magelang di bawah naungan Kementrian Pendidikan belum memperbolehkan adanya pembelajaran secara tatap muka. Maka dari itu, pembelajaran secara daring diperpanjang hingga kasus penyebaran coronavirus mengalami penurunan.
Masa pembelajaran daring tidak menghalangi penulis sebagai guru PJOK untuk memberikan materi pelajaran dan melakukan proses evaluasi pembelajaran. Salah satu materi yang akan dipelajari di kelas 4 adalah tentang penanggulangan cedera olahraga. Cedera adalah terjadinya kerusakan pada fungsi tubuh atau struktur akibat adanya suatu paksaan atau tekanan fisik yang menyebabkan rasa sakit. Ada beberapa jenis cedera yang dialami individu ketika melakukan olahraga di antaranya; luka pendarahan, keseleo atau terkilir, cedera lutut, memar, kram otot dan nyeri pinggang. Penulis memilih materi penanggulangan cedera terkilir atau keseleo untuk dipelajari oleh siswa. Tujuan pembelajaran yang hendak dicapai oleh siswa yaitu siswa dapat memahami dan mendemonstrasikan cara penanggulangan jenis cedera secara sederhana saat melakukan aktivitas fisik dan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada masa pembelajaran daring, tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan tidak dapat dicapai oleh sebagian siswa. Hal tersebut berdampak langsung pada hasil belajar siswa yaitu hasil belajar siswa berada di bawah standar ketuntasan minimal dengan rata-rata nilai di bawah 75. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut di antaranya; siswa mengalami kebosanan saat proses pembelajaran daring dikarenakan guru hanya memberikan tugas melalui Whatsapp, materi pembelajaran tidak tersampaikan dengan baik dikarenakan guru hanya memberikan materi berupa file PDF ataupun link tanpa pengarahan apapun, siswa tidak memahami materi pembelajaran dikarenakan guru tidak menggunakan media yang memproyeksikan secara nyata tentang hal yang sedang dipelajari. Berangkat dari berbagai permasalahan yang telah dijabarkan, penulis menyimpulkan bahwa fokus permasalahan paling pokok adalah penggunaan metode dan media pembelajaran yang tepat.
Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan hasil belajar mencapai ketuntasan minimal yaitu 75, guru hendaknya menggunakan metode pembelajaran berbantuan media pembelajaran yang efektif. Metode Simulasi menggunakan media P3K dipilih penulis untuk membantu siswa memahami materi penanganan cedera terkilir saat olahraga. Anitah (2008) mengemukakan metode simulasi yaitu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok dan pada proses pembelajaran, objeknya cenderung bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan belajar yang sifatnya pura-pura. Selama proses pembelajaran, siswa diajak untuk dapat bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran kemudian siswa dibimbing dalam keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi secara daring. Selain itu, penggunaan media P3K adalah benda konkret yang dirasa tepat melengkapi kegiatan pembelajaran menggunakan metode simulasi pada proses pembelajaran materi penanggulangan cedera terkilir saat olahraga.
Saat diterapkan, metode simulasi dengan media P3K berjalan dengan baik dan menyenangkan karena siswa tidak mengalami kebosanan ketika mempelajari materi penanggulangan cedera terkilir saat olahraga, siswa berperan aktif pada saat pembelajaran. Setelah guru menjelaskan materi pembelajaran, siswa diinstruksikan menyiapkan peralatan sederhana berupa alat-alat P3K kemudian bermain peran secara berpasangan sebagai orang yang mengalami cedera terkilir dan orang yang mengobati cedera terkilir. Praktek bermain peran tersebut direkam dalam bentuk video kemudian hasilnya dikirimkan ke whatsapp atau email agar guru dapat melakukan evaluasi pembelajaran, dan terbukti setelah diadakan evaluasi pembelajaran, motivasi dan hasil belajar siswa meningkat.
Kesimpulan yang diperoleh, metode simulasi dengan media P3K pada pembelajaran penanggulangan cedera terkilir saat olahraga efektif meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa. Penulis merekomendasikan agar guru tidak hanya menggunakan metode ceramah saat proses pembelajaran, penggunaan metode dan media yang menarik dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Oleh:
Hasimah, S.Pd
SD Negeri Kalegen 1 Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang