Pandemi Covid -19 belum berakhir, tidak terasa tahun pelajaran baru telah tiba, dan masuk sekolah diawali dengan kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) bagi siswa baru. Sebagaimana kalender pendidikan tahun ajaran 2021/2022 yang sudah dikeluarkan Kemendikbud, MPLS dikaksanakan bertepatan dengan awal tahun ajaran. Tujuan Kegiatan MPLS adalah menyambut kedatangan para siswa baru dan diperkenalkan dengan lingkungan sekolah baru.
Pelaksanaan MPLS agar dibuat menyenangkan dan meningkatkan imun, misalnya acara tidak hanya berupa ceramah saja, durasinya tidak terlalu lama dan bisa diberikan jeda untuk beristirahat. Selain itu, MPLS juga harus diberikan wawasan tentang perubahan pola pikir, sikap, dan perilaku. Khusus bagi siswa SMK harus diberikan pengetahuan dan pemahaman agar mampu dan mau mengikuti bidang yang sudah dipilihnya, (M. Bakrun, Jakarta:14 Juli 2021).
Sesuai jadwal yang kami terima, sekolah kami pun melaksanakan MPLS bagi siswa baru mulai tanggal 12 hingga 14 Juli 2021. Melihat kondisi yang masih pandemi, pelaksanaan MPLS di sekolah kami pada tahun ini dikemas agak berbeda dibanding tahun lalu, meski situasinya masih sama-sama pandemi. Ada 252 siswa baru yang mengikuti kegiatan MPLS ini dan dibagi menjadi sepuluh kelompok dimana satu kelompok di dampingi dua orang guru yang sekaligus sebagai fasilitator, pendamping dan pemateri mereka selama MPLS. Untuk memperlancar komunikasi, masing-masing kelompok memiliki group whatsapp yang digunakan untuk membagikan informasi dan berdiskusi. Dari sepuluh kelompok yang sudah dibentuk, masing-masing dibuat Google Classroom, siswa dan guru pembimbing berada dalam Google Classroom tersebut. Dengan Google Classroom kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan menggunakan model Sinkronus dan Asinkronus.
Di kegiatan Sinkronus, siswa bertemu secara virtual dengan guru pendamping lewat google meet dengan jadwal yang telah ditentukan. Pada saat pertemuan virtual ini siswa menerima materi, bisa bertanya dan diskusi, juga diselingi dengan mengajak siswa ngobrol agar mereka tidak jenuh. Suasana kami buat sesantai mungkin agar mereka berani.
Beragam suasana pada saat video converence berlangsung. Sinyal internet yang kurang bersahabat menimbulkan kejadian-kejadian yang lucu. Seperti suara yang melambai, tidak jelas, atau ada peserta yang terpental dari room dan keluar masuk room berkali-kali. Meski hal itu terjadi, tetapi bersyukur tidak terlalu parah dan secara umum kegiatan sinkronus di hari pertama cukup lancar. Selama kegiatan sinkronus, para siswa tampak senang, bersungguh-sungguh dan bersemangat mengikuti. Apalagi Kepala Sekolah menyempatkan masuk room, menyapa, memberi apresiasi dan menyemangati. Pertemuan virtual ini dijadwalkan maksimal hanya 45 menit.
Meskipun belum semua siswa baru berpartisipasi di hari pertama kegiatan MPLS dengan model Sinkronus-Asinkronus ini ternyata seru. Guru pendamping berkewajiban menyiapkan room, mendampingi dan membantu memfasilitasi selama kegiatan sinkronus, membagikan link presentasi dan materi MPLS, mengecek kehadiran, dan menghubungi peserta didik yang tidak hadir serta mencatat kendala ketidak hadiran peserta didik saat sinkronus.
Sedangkan di kegiatan Asinkronus, siswa bisa melihat dan mempelajari materi sesuai jadwal yang sudah disediakan pada Learning Management Sistem(LMS) yaitu Classroom, kemudian mengerjakan tugas secara mandiri yang waktu pengumpulannya dibatasi hingga pukul 12.00. Untuk presensi siswa kami sediakan GForm dimana siswa presensi melelui Gform tersebut dan bisa langsung terekap presensi perharinya.
Kegiatan serupa dilaksanakan pada dua hari berikutnya dengan jadwal dan materi yang berbeda. Peserta didik semakin antusias dan bersemangat mengikuti MPLS yang berbasis dalam jaringan ini baik pada saat Sinkronus maupun Asinkronus.
Sulaiman Rosyid, S.Pd
 Guru Otomotif
 SMK Negeri 1 Kalijambe Sragen