spot_img
27.4 C
Semarang
Minggu, 29 Juni 2025
spot_img

Belajar Asyik dengan Nuheto

Pembelajaran merupakan proses komunikasi, artinya di dalamnya terjadi proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan) kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan)  (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/nuryadin-eko-raharjo-spdmpd/1-pembelajaran-sebagai-proses-komunikasi.pdf). Dalam hal ini, 3 komponen penting yang terlibat adalah guru, materi pembelajaran dan siswa. Terkadang materi sudah dengan matang disiapkan oleh guru, namun pada praktiknya, siswa tidak bisa menangkapnya dengan baik. Apakah  atau siapakah yang salah di sini? Guru, materi, atau siswa?

Sebagai guru yang profesional, tak sepantasnya penulis semata-mata menyalahkan kemampuan siswanya yang rendah atau menyalahkan materi yang terlalu sulit bagi siswa. Penulis pun beristrospeksi diri, sehingga munculah banyak pertanyaan pada dirinya sendiri, “Sudahkah saya menyampaikan materi dengan baik? Sudahkah saya mengajar dengan cara yang menarik?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut mendorong penulis untuk mendapatkan solusi yang terbaik dengan  mencoba mempraktikkan model-model pembelajaran yang diperolehnya dari berbagai sumber internet. Salah satu model pembelajaran yang dicoba penulis untuk dipraktikkan adalah Nuheto. Apakah Nuheto itu?

Nuheto adalah istilah yang diberikan penulis untuk akronim kata numbered head together.  Menurut Trianto (2011:62), Pembelajaran numbered head together atau penomeran berpikir bersama adalah jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional. Trianto juga menerangkan bahwa pembelajaran ini mempunyai karakteristik utama yaitu guru menunjuk satu siswa untuk mewakili kelompok, sebelumnya guru tidak memberi tahu siapa yang akan mewakili kelompok (2012:21).

Baca juga:  Model Pembelajaran Discovery Tingkatkan Iman Kepada Allah.

Untuk model pembelajaran ini, penulis mencoba menerapkannya di salah satu kelas yang diampunya yakni kelas XI MIPA 1, SMA Negeri 2 Semarang.

Adapun langkah awal model pembelajaran Nuheto yaitu persiapan. Dalam tahap ini, penulis mempersiapkan rancangan pelajaran dengan menyiapkan tema untuk daerah sejarah perkembangan islam. Langkah kedua adalah pembentukan kelompok yang disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Nuheto. Penulis membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan enam orang. Kemudian, penulis  memberikan nomer 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 untuk setiap siswa di kelompoknya.

Langkah ketiga adalah pemberian soal kepada setiap kelompok. Dengan pertimbangan waktu yang terbatas selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), penulis hanya memberikan soal sejumlah siswa di dalam masing-masing kelompok. Jadi, masing-masing siswa mempunyai tanggung jawab mengerjakan setiap nomor soal sesuai nomor yang diberikan kepadanya. Soal-soal itu berkaitan dengan Sejarah perkembangan Islam di Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Utara, dan Sulawesi.

Baca juga:  Vipenbel Tingkatkan Hasil Belajar Renang

Langkah keempat adalah diskusi masalah. Dalam kerja kelompok, setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan menyakinkan bahwa setiap orang mengetahui jawaban dari soal yang diberikan oleh penulis. Langkah kelima adalah pemanggilan nomor anggota untuk menjawab soal. Dalam tahap ini, penulis menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas. Selama PJJ, siswa bisa memanfaatkan fitur raise hand  atau acungkan tangan yang tersedia di dalam microsoft teams, templat situs web pembelajaran yang dipakai di SMA Negeri 2 Semarang.

Setelah melewati sesi diskusi, pengambilan kesimpulan dilakukan. Pada tahap keenam ini, penulis dan siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan siswa yang berhubungan dengan materi yang disajikan.

Dari proses pembelajaran bisa diketahui bahwa Nuheto telah membuat susana kelas menyenangkan dan kondusif. Ketika penulis menyebut nomer tertentu, siswa berebut untuk menjawab soal tersebut sambil menekan fitur raise hand dan meneriakkan nomor kelompok masing-masing. Melihat suasana seperti ini, penulis tersenyum lega. Belajar menjadi asyik karena Nuheto. Terima kasih Nuheto.

Dra. Sadaria, Msi.

Guru Pendidikan  Agama Islam SMA Negeri 2 Semarang

spot_img

TERKINI