Pada setiap pembelajaran diharapkan tingkat keberhasilan dengan mutu yang baik dapat diperoleh karena itu seorang guru dituntut untuk dapat memberikan pembelajaran kepada siswanya dengan sebaik mungkin sesuai dengan pendekatan, model dan strategi juga metode pembelajaran yang tepat terhadap siswanya, sehingga menjadikan siswanya merasa senang dan semangat sehingga pembelajaran akan lebih efektif.
Dunia anak adalah dunia bermain, melalui bermain anak memperoleh pelajaran yang mengandung aspek perkembangan kognitif, sosial, emosi dan perkembangan fisik, melalui kegiatan yang menyenangkan seperti bermain dengan berbagai bentuk permainan anak akan terangsang untuk berkembang secara umum baik perkembangan berpikir, emosi maupun sosial, dan untuk diingat setiap anak memiliki kemampuan dan ketertarikan bermain yang berbeda sesuai dengan perkembangan si anak.
Mengetahui hal tersebut guru harus menguasai metode atau strategi pembelajaran yang jika diterapkan akan mendapat respek dari para siswa, salah satu pendekatan yang harus dikuasai guru adalah pendekatan yang menyenangkan, dengan pendekatan yang menyenangkan ini diharapkan mampu menstimulus terciptanya pembelajaran yang sehat dan tentu menyenangkan siswa ini sesuai dengan Rusman ( 2010:326 ), pembelajaran menyenangkan ( joyful instruction ) merupakan suatu proses pembelajaran yang di dalamnya terdapat hubungan yang kuat antara guru dan siswa, tanpa ada perasaan terpaksa atau tertekan. Dengan kata lain, pembelajaran menyenangkan memiliki pola hubungan yang baik antara guru dan anak.
Pembelajaran yang menyenangkan atau juga diistilahkan dengan joyful learning merupakan strategi, konsep dan praktik pembelajaran yang sinergi dengan pembelajaran bermakna, pembelajaran kontekstual, teori konstruktivisme, pembelajaran aktif (active learning) dan psikologi perkembangan anak.
Tujuan dari Joyful Learning adalah memunculkan kemampuan belajar dari anak, membuat belajar menyenangkan dan memuaskan bagi mereka, memberikan rasa senang pada anak, kecerdasan kompetensi, dan keberhasilan mereka sebagai manusia. Pembelajaran joyful learning ini dapat dilakukan melalui berbagai macam cara ataupun media seperti media kartu. Mendasari pembelajaran tersebut di SDN 03 Tegalsari menerapkan pada pembelajaran muatan IPA di kelas V Tema 3 Sub Tema 2 dan pada Kompetensi Dasar 3.3 Menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia.
Penggunaan media ini sangat mudah, pertama guru meminta 3 atau 4 siswa untuk mengambil kartu yang sudah ada di atas meja depan kelas, sementara kartunya tidak hanya sejumlah alat pencernaan tetapi lebih banyak lagi dengan tujuan untuk melatih daya ingat siswa, disinilah permainan belajar dimulai, siswa yang tidak ditunjuk bertugas dikelompokan untuk memberi semangat jagoannya masing – masing berupa tepuk tangan atau yel – yel kelompok selama siswa mencari gambar yang diatas meja tadi kemudian mengurutkan dan menjelaskan fungsi masing-masing gambar alat pencernaan yang dipegang dan ditunjukan kepada siswa lain, masing-masing perwakilan kelompok juga melakukan hal yang sama secara bergantian, nilai kelompok dihitung dari tingkat keberhasilan anggota kelompok yang maju dan menjelaskan tentang gambar alat pencernaan tadi.
Siswa-siswa secara bergantian berkelompok maju menunjukkan kemampuan kelompoknya masing-masing, dengan cara ini siswa diharapkan akan merasa terpacu untuk menjadikan kelompoknya yang terbaik, siswa-siswa bersaing secara sehat, belajar bersama dengan rasa senang, adanya rasa senang inilah pembelajaran efektif dengan menggunakan pembelajaran joyfull learning akan didapat sehingga diharapkan tujuan pembelajaran akan dicapai dengan mudah.
TITI LISTIYOWATI, S.Pd.SD.
GURU SDN 03 TEGALSARI, AMPELGADING, PEMALANG