Pada mata pelajaran IPS sebagian besar materinya berisi deskriptif, biasanya metode yang digunakan oleh guru adalah metode ceramah. Guru dalam melaksanakan pembelajaran IPS ini menularkan pengetahuan dan informasi dengan menggunakan lisan. Dari hal ini dapat dilihat bahwa keaktifan siswa kurang berperan, sehingga untuk berfikir kreatifpun siswa mengalami hambatan, selain itu metode ceramah ini menimbulkan rasa bosan pada siswa, sehingga metode ini dirasa kurang efekti yang berakibat nilai ulangan harian mata pelajaran IPS siswa SMP Negeri 1 Margoyoso Pati rendah. Dapat juga dikatakan model-model tersebut untuk mengupayakan agar pembelajaran terpusat pada guru (Teacher Oriented) berubah menjadi terpusat kepada siswa ( Student Oriented). Oleh karena itu dalam proses belajar-mengajar perlu adanya pendekatan pembelajaran yang lebih efektif dan mampu menciptakan suasana yang dapat mengaktifkan siswa khususnya pada mata pelajaran IPS. Salah satu model pembelajaran yang dapat dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala di atas adalah model pembelajaran teman sebaya (model pembelajaran tutor sebaya).
Tutor Sebaya (Dedi Supriyadi) adalah seorang atau beberapa orang siswa yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan. Menurut (Suherman 2003:276) Tutor Sebaya artinya siswa yang mengalami kesulitan belajar diberi bantuan oleh teman-teman mereka sekelas yang mempunyai umur sebaya dengan dia. Kriteria Tutor Sebaya Seorang tutor hendaknya memiliki kriteria sebagai berikut : 1). Memiliki kemampuan akademis di atas rata-rata siswa satu kelas 2). Mampu menjalin kerjasama dengan sesama teman 3). Memiliki motivasi tinggi untuk meraih prestasi akademis yang baik 4). Memliki sikap toleransi, tenggang rasa, dan ramah dengan sesama 5). Memiliki motivasi tinggi untuk menjadikan kelompok diskusinya menjadi yang terbaik 6). Bersikap rendah hati, pemberani, dan tanggung jawab. Suka membantu temannya yang mengalami kesulitan. Tugas dan Tanggung Jawab Tutor Sebaya Tutor memiliki tugas dan tanggung jawab : 1). Memberikan tutorial kepada anggota terhadap materi yang dipelajari 2). Mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis 3). Menyampaikan permasalahan kepada guru pembimbing apabila ada materi ajar yang belum dikuasai. kelebihan model tutor sebaya yaitu 1). Adakalanya hasilnya lebih baik bagi beberapa siswa yang mempunyai perasaan takut atau enggan kepada gurunya. 2). Bagi tutor pekerjaan tutoring akan dapat memperkuat konsep yang sedang dibahas.3). Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih diri memegang tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran. 4). Bagi tutor merupakan kesempatan untuk melatih tanggung jawab dalam mengemban suatu tugas dan melatih kesabaran. 5). Mempererat hubungan antar siswa sehingga mempertebal perasaan sosial. Kekurangan model Tutor Sebaya yaitu 1). Siswa yang dibantu seringkali belajar kurang serius karena hanya berhadapan dengan temannya sediri sehingga hasilnya kurang memuaskan. 2). Ada beberapa siswa yang malu atau enggan untuk bertanya karena takut kelemahannya diketahui oleh temannya. 3). Pada kelas tertentu pekerjaan tutoring ini sukar dilaksanakan karena perbedaan jenis kelamin antara tutor dengan siswa yang diberikan program perbaikan. 4). Bagi guru yang sukar untuk menentukan tutor sebaya karena tidak semua siswa pandai dapat mengajarkannya kembali kepada temannya.
Dengan demikian penggunaan model pembelajaran tutor sebaya ini dapat meningkatkan kecakapan siswa dalam berkomunikasi juga memberi solusi kepada siswa dalam memahami suatu konsep mata pelajaran IPS sehingga hasil belajar dapat maksimal.
Oleh
Nunuk Nugraheni, S.Pd
Guru IPS SMPN 1 Margoyoso Pati